Sedangkan Dimensi Ekonomi Kreatif menampilkan industri kreatif yang berbasis budaya berjalan secara berkelanjutan.
Pada Dimensi Pariwisata, menurut Hendardji akan menghadirkan 10 provinsi dan 20 negara yang akan menggerakkan ekonomi nasional dan global di satu wilayah sepanjang event sehingga memerlukan dukungan akomodasi, transportasi, konsumsi untuk para pelaku budaya yang memiliki 2 dimensi lainnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Mendung Tanpo Udan Ndarboy Genk

"Untuk Peringatan World Dance Day di tanggal 6 Mei 2023 juga di tempat yang sama dengan tujuan juga bagaimana menghidupkan industri tari tradisi. Di sini kita meminta Unesco memberikan pengakuan sebagai "Warisan Budaya Tak Benda" di Badan PBB tersebut untuk Kesenian Reog Ponorogo dan lainnya," kata Hendardji.
Pada Peringatan Hari Musik Nasional 2023 nanti, melalui Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek, lanjutnya, DPP KSBN berusaha mengundang Unesco.
Baca Juga: Ketum KSBN Hendardji Soepandji Tegaskan Budaya Jadi Energi Membangun Peradaban Lebih Maju dan Modern
Upaya tersebut antara lain dalam rangka mempercepat proses agar alat musik Kolintang asal Indonesia juga segera diakui sebagai "Warisan Budaya Tak Benda" oleh Unesco.
“KSBN menjadi wadah strategis menjadi tiang penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara dalam lingkup "nguri-uri" (merawat) budaya leluhur,” pungkas Hendardji. ***
Artikel Terkait
Dua Tahun KSBN Berkiprah, Kerja-Kerjanya Bakal Gemparkan Dunia
Jenderal Hendardji Dan KSBN Hipnotis Publik Maroko Melalui Pentas Seni Wayang Orang
Jenderal Hendardji Jadi Ketum KSBN, Gas Poll Gelar Event Budaya Dunia Awal 2023
Jenderal Hendardji Bersama Tiga Gerbong Andalan: KSBN, Pawon Semar, Aljiro Turun Bantu Korban Gempa Cianjur
Ketum Hendardji: Festival Film Karya Seni Budaya Jadi Momentum Nusantara sebagai Pusat Peradaban Dunia