SUARAKARYA.ID: Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Labuan Bajo NTT makin mantap dalam menyambut wisatawan. industri hotel dan pelaku UMKM di sana sepakat bekerja sama dalam upaya memperkuat rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif dengan nilai komitmen kerja sama senilai Rp2,5 miliar.
Komitmen tersebut terangkum dalam kegiatan "Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPSP Labuan Bajo" yang diselenggarakan Kemenparekraf/Baparekraf berkolaborasi dengan Pertamina, Telkom, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, serta asosiasi pariwisata (PHRI dan IHGMA) pada 9 September 2022 di kawasan obyek wisata Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kegiatan ini hadir 70 pelaku UMKM unggulan dari DPSP Labuan Bajo yang terdiri atas 45 UMKM Kuliner serta 25 UMKM Fashion dan Kriya.
Baca Juga: Ada Permintaan Khusus Bocah Bajang, Pemotongan Rambut di Dieng Kulon, Jadi Daya Tarik Tersendiri
Deputi Bidang industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung, dalam sambutannya, mengatakan pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Akan tetapi industri pariwisata dan ekonomi kreatif mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga dapat terus bertumbuh dan bertahan.

"Diperlukan langkah afirmatif guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang industrialisasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, oleh karena itu Deputi Bidang industri dan Investasi melaksanakan program ini dalam upaya memperkuat rantai pasok bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Henky Manurung.
"Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPSP Labuan Bajo" merupakan bagian dari program “Integrated Industry and Investment” (3i) di 5 DPSP, yakni sebuah program terintegrasi yang saling berkolaborasi demi percepatan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Integrasi ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti pendaftaran perusahan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui sistem OSS oleh Direktorat Manajemen Investasi, Temu bisnis penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif dengan para UMKM oleh Direktorat Manajemen industri, Sosialisasi SNI 9042021 oleh Direktorat SSU, lalu ada Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Direktorat Akses Pembiayaan.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi aplikasi startup Jatis Mobile dalam mendukung kapasitas UMKM oleh Direktur dan CEO Jatis Mobile, serta penandatanganan kesepakatan bersama antara UMKM dan hotel.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, mengatakan saat ini ada sekitar 70 UMKM yang sudah melalui proses kurasi upskilling, dan pendampingan, agar pelaku UMKM memiliki produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan hotel, dengan melibatkan pemerintah daerah, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Telkom, dan Pertamina.
Baca Juga: Sampah Plastik Sekali Pakai, Opini Greenwashing Lobi Industri
Artikel Terkait
Ada Permintaan Khusus Bocah Bajang, Pemotongan Rambut di Dieng Kulon, Jadi Daya Tarik Tersendiri
Lirik Lagu Sudah Kubilang - Christine Panjaitan ... Jangan Kau Bawa Dirimu dalam Mimpi
Desa Wisata Negeri Hila di Maluku Tengah Unggulkan Sejarah Awal Mula Jalur Rempah yang Terkenal di Dunia
Menparekraf Sandiaga Pesan Kepada Pelaku Ekraf untuk Tidak Berhenti Berusaha, Kesuksesan Akan Datang Bagi ...
Sampah Plastik Sekali Pakai, Opini Greenwashing Lobi Industri