Pasar Tumpah Kali Pepe Land, Tempat Asyik untuk Menikmati Hari Minggu Pagi

SUARAKARYA.ID: Pengin menikmati suasana lain di hari Minggu pagi? coba datang ke Kali Pepe Land yang terletak Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Lokasinya tidak jauh dari Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo.

Di sana, setiap hari Minggu pagi mulai jam 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, ada pasar tumpah, masyarakat bisa menikmati aneka jajanan sambil berjalan-jalan dengan latar belakang Sungai Kali Pepe. Tak hanya jajanan, produk UMKM lain seperti baju, alat-alat rumah tangga hingga tanaman hias ada lho di sana.

Pihak pengelola memang sengaja membuat konsep pasar tumpah di kawasan wisata kuliner yang terletak di tepi Sungai Kali Pepe itu. Pelaku UMKM bisa menjajakan dagangannya di sana setiap hari Minggu pagi. 

Warga yang memanfaatkan Kali Pepe Land untuk berolahraga (Endang Kusumastuti)

Masyarakat juga bisa melakukan aktivitas seperti olahraga atau arisan dan lainnya di kawasan wisata yang dikembangkan pengusaha kuliner, Puspo Wardoyo itu. Tak perlu khawatir, saat ini semua kegiatan tidak dipungut biaya termasuk pelaku UMKM yang ingin berjualan di sana juga tidak dikenakan biaya sepersepun.

Warga yang datang pun juga tidak dipungut biaya tiket masuk, hanya membayar karcis parkir saja yakni untuk motor sebesar Rp5.000 dan mobil Rp10.000.

Kehadiran pasar tumpah di Kali Pepe Land itu memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM. Omzet mereka juga naik saat berjualan di lokasi tersebut.

"Bagus sekali ada tempat seperti ini, bisa mendongkrak UMKM. Saya tiap Minggu berjualan ikan di sini, pendapatan sehari bisa Rp100.000,"  ujar Khoirum Anam, penjual ikan hias di Kali Pepe Land, Minggu (28/8/2022).

Deretan aneka jajanan yang ada di Pasar Tumpah Kali Pepe Land (Endang Kusumastuti)

Dari sejumlah ikan hias yang dijualnya seperti ikan koki, komet dan moli, selalu diminati anak-anak. Apalagi harganya cukup terjangkau yakni hanya Rp5000 untuk satu ekor dan Rp10.000 untuk tiga ekor ikan.

"Bisa menambah penghasilan, tempat ini sekarang ramai. Kalau dulu sebelum dibangun seperti ini hanya hutan dan ini dikenal sebagai sarang maling, dulu juga tidak ada jembatan seperti ini," jelas warga Donohudan, Boyolali itu.

Tak hanya Anam,  pedagang lainnya juga merasakan keuntungan berjualan di tempat tersebut. Seperti yang diungkapkan Anisa, penjual kue leker.

Baca Juga: Lirik Lagu Apuse Dan Terjemahannya