Satkar Ulama Ajak Pemuka Agama Dukung Presiden Jokowi Atasi Pandemi Covid-19

- Rabu, 16 Juni 2021 | 22:20 WIB
Sekjen Satkar Ulama HM Ashraf Ali
Sekjen Satkar Ulama HM Ashraf Ali

JAKARTA: Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia kian mengkhawatirkan. Korban keganasan virus Corona Wuhan pun berjatuhan.

Menyikapi tingginya wabah Corona ini, Sekjen Satkar Ulama HM Ashraf Ali mengajak seluruh pemuka agama agar mendukung kerja keras Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya dalam menanggulangi penyebaran virus Corona ini. Sudah banyak sekali anggaran yang dicairkan untuk menanggulangi pandemi Covid-19, namun pasca Lebaran Idul Fitri 1442 hijriah, angka kasus positif melonjak lagi.

"Saya mengajak para kiai, ustadz, ustadzah, dai, dan pemuka agama di Indonesia agar mendukung secara maksimal kerja keras Presiden Jokowi dan jajaran pemerintahannya yang telah menggelontorkan anggaran yang besar dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini," kata Ashraf Ali kepada Suarakarya.Id, Rabu malam (16/6/2021).

Dalam berbagai kesempatan hendaknya menyampaikan dakwah, di mimbar khotib sholat jumat, pengajian, majelis taklim, dan para pendeta, serta pemuka agama lain agar membantu menghimbau jamaahnya untuk mengikuti anjuran pemerintah.

"Jangan kendor dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes), memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak/ menghindari kerumunan (3M). Hanya dengan prokes ketat maka mata rantai Covid-19 bisa ditanggulangi," kata Ashraf Ali.

Ashraf Ali yang juga mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini menambahkan, imbauan para pemuka agama akan lebih ditaati oleh masyarakat. Sehingga ke depan kasus positif Covid-19 dapat ditekan secara maksimal.

Wakil Ketua Koordinator Bidang Keagamaan DPD I Partai Golkar DKI Jakarta ini menambahkan, tingginya angka kasus positif Covid-19 karena masyarkat mulai kendor dalam mentaati prokes.

"Banyak orang yang mulai kendor, abai terhadap pandemi Covid-19, nekad pulang kampung, menggelar pesta pernikahan, menyelenggarakan pertemuan-pertemuan dan lain-lain, akibatnya kasus positif meledak lagi," ucap Ashraf.

Di DKI Jakarta,  Gubernur Anies Baswedan menyebut saat ini angka positif Covid-19 fluktuatif, namun sudah menyentuh 1500-2000 kasus.

Ibu Kota memasuki fase genting, sehingga diperlukan kerja keras bersama-sama untuk menanggulangi pandemi Covid-19. ***

Editor: Markon Piliang

Terkini

X