SUARAKARYA.ID: Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menemukan hal menarik saat menjadi penguji Ujian Terbuka Promosi Doktor Budi Ariyanto Muslim di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis (19/1/2023).
Pada ujian promosi Doktor Budi Ariyanto Muslim di Aula Sidang Bung Hatta itu, Menpora Zainudin Amali menjadi salah satu Anggota Dewan Penguji Eksternal.
Bertindak sebagai Ketua Dewan Penguji adalah Direktur Pasca UNJ Prof Dr Dedi Purwana ESMBus, dengan Rektor UNJ Prof Dr Komarudin, MSi sebagai salah satu Anggota Dewan Penguji Internal.
Promovendus Budi Ariyanto Muslim, menyampaikan Disertasi "Evaluasi Program Pembinaan Sekolah Sepak Bola (SSB) Piala Menpora U-12 Tahun 2019, Studi Evaluasi Liga Sepak Bola Berjenjang Berbasis Database.
Baca Juga: Menpora Ditugaskan Presiden Mengurai Benang Kusut Liga 2, Tapi Bukan Untuk Intervensi
Dari disertasi itu Menpora Zainudi Amali melihat pentingnya tata kelola organisasi dan pembinaan usia dini sepak bola sebagai dua hal yang menarik.
"Dari disertasi atau hasil penelitian Dr Budi Ariyanto Muslim ini dua hal yang saya lihat. Pertama, tata kelola atau manajemen itu menjadi hal yang sangat penting untuk pengelolaan organisasi, bukan hanya di organisasi sepak bola tetapi organisasi apa saja. Dan yang kedua adalah konsentrasi kita untuk pembinaan usia dini, itu penting sebab kita tidak bisa berharap sukses langsung di atas sementara di pembinaan usia dini kita lemah," kata Menpora Amali.
Saat mendapat kesempatan pertama mempertajam dan menggali disertasi, Amali mempertanyakan novelty atau unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian kepada Budi Ariyanto Muslim. Penelitian dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan ke depan.
Menjawab pertanyaan Menpora Amali itu Budi Ariyanto Muslimmenjelaskan bahwa keluaran aplikasi SSBI (Sekolah Sepak Bola Indonesia) berbasis Data Base merupakan hal yang baru.
"Selama ini kelemahan kita adalah tidak adanya data base. SSBI ini berisi seluruh data profil pesepak bola U-12 yang ada di SSB termasuk pelatih dan asal daerah. Sehingga ini dapat dipakai untuk dasar menuju jenjang selanjutnya," jawab Budi Ariyanto.
Dia berharap, aplikasi ini dapat membantu, karena didalamnya juga tersajikan antropometri serta administrasi sehingga bisa juga digunakan saat akan menggelar liga berjenjang pada usia selanjutnya. “Jadi data-data pemian, pelatih terangkum yang tersebar dari 34 Kabupaten/kota tersebut," ujar Budi.
Ditegaskan Budi, dengan adanya database ini kita akan bisa mentracking bibit-bibit pemain Indonesia pada usia selanjutnya. "Track record para pemain mulai U12 ini nantinya akan terlihat bagaimana prestasinya, sehingga kedepannya data ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pembinaan secara terstruktur dan berkesinambungan," ucapnya.
Setelah para penguji mencecar Promovendus dengan berbagai pertanyaan, acara diskor lima menit untuk memutuskan apakah Busi lulus atau tidak untuk menyandang gelar Doktor. Para penguji akhirnya memutuskan Budi lulus dengan pujian. Dari penilaian para penguji Budi meraih IPK 3,97.
Artikel Terkait
Kabar Baik dari Menko Airlangga: Penerima Bansos Bisa Jadi Peserta Kartu Prakerja
Solid Menangkan Airlangga Jadi Presiden dan Zaki DKI 1, PK PL se-Jakut Diminta Bantu Kesulitan Warga
Musra Projo di Surabaya Munculkan Airlangga, Prabowo dan Ganjar sebagai Capres 2024