SUARAKARYA.ID: PKB memberikan ultimatum kepada Partai Gerindra untuk segera menentukan cawapres Prabowo dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk Pilpres 2024.
Ultimatum akan penentuan cawapres Prabowo diberikan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, yang menjelaskan bahwa saran tersebut berasal dari kiai dan ulama PKB.
Mereka menekankan pentingnya keputusan cawapres Prabowo diambil sebelum akhir Juni 2023.
Menurut Jazilul, kiai dan ulama PKB telah menunggu keputusan tersebut sejak dua tahun lalu, tepatnya sejak Idul Fitri.
Menurut mereka, jika keputusan itu terlalu lama ditunda, maka pasangan capres-cawapres yang diinginkan tidak akan dapat ditemukan.
Jazilul juga tidak mempermasalahkan tawaran dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusulkan Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Namun, dia menyoroti bahwa Prabowo akan berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo untuk menentukan cawapres, hal yang tidak termasuk dalam perjanjian antara Partai Gerindra dan PKB.
Baca Juga: Pimpin Sidang ACDFM Ke-20, Panglima TNI Tegaskan Hal ini
Ketika ditanya mengenai langkah PKB jika Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, tidak masuk dalam daftar cawapres Prabowo, Jazilul menyatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Namun, PKB akan melakukan evaluasi terhadap koalisi jika Muhaimin Iskandar tidak tercantum dalam daftar pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024.
Ultimatum yang diberikan oleh PKB menekankan pentingnya keputusan segera dalam menentukan capres-cawapres dalam koalisi KKIR.
Keputusan ini akan mempengaruhi dinamika politik dan persaingan dalam pemilihan presiden mendatang.***
Artikel Terkait
PDIP Ungkap Dukungan Penuh Jokowi kepada Ganjar Pranowo: Prabowo Hanya Persepsi
Waketum Gerindra Tanggapi Persepsi Dukungan Jokowi kepada Prabowo: Hanya Opini PDIP
Ditawari Cawapres dari PAN, Prabowo Segera Konsultasi ke Presiden: Langkah Penting untuk Menguatkan Koalisi