SUARAKARYA.ID: Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, menunjukkan kegeramannya terhadap hasil survei yang menunjukkan elektabilitas rendah bagi capres potensial, Anies Baswedan, dari beberapa lembaga survei.
Menurut Benny, rendahnya tingkat elektabilitas Anies Baswedan tidak lepas dari adanya lembaga survei bayaran yang sengaja dibiayai untuk mengalihkan kepercayaan publik.
Partai Demokrat merupakan salah satu partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama dengan Partai NasDem dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres dalam pilpres 2024.
Baca Juga: Spesifikasi Dan Harga Realme Narzo N53 Dengan Harga 1-2Jutaan Sudah Dilengkapi Dengan 6/128GB
Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menempatkan Anies dalam posisi ketiga, di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Survei pun dibayar utk membenarkan skenario penguasa, skenario utk mengalahlan Anies dgn berbagai cara," kata Benny dalam cuitannya di akun Twitternya pada Senin, 5 Juni 2023.
Bukan hanya lembaga survei yang menjadi sorotan, Benny juga mengkritik para pengamat dan intelektual yang sering memberikan komentar di hadapan publik.
"Pengamat dn intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yg sejalan dgn kehendak penguasa," cuit Benny.
Selain itu, Benny juga menyinggung bahwa pengusaha diberikan proyek agar mereka dapat mengalokasikan sebagian hasil proyek tersebut untuk membayar mereka.
Baca Juga: Profil Dan Biodata Siti Atikoh Istri Dari Gubernur Ganjar Pranowo Calon presiden 2024
"Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yg disisihkan utk membayar mereka. Apa reasoning utama kaum intelektual, saya tanya misalnya, utk membenarkan pembegalan Partai Demokrat oleh penguasa selain karena mereka mendapat upah utk itu? Ada yg bisa jawab?#RakyatMonitor#," cuit Benny kembali.

Tuduhan-tuduhan Benny ini tentu saja memunculkan pertanyaan serius tentang integritas lembaga survei, pengamat, dan intelektual yang berperan dalam menentukan opini publik.
Meskipun Benny tidak memberikan bukti konkret terkait tuduhannya, pernyataan ini mengindikasikan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap proses politik dan sistem survei yang ada saat ini.
Artikel Terkait
Hasil Pertemuan PAN dan PDIP: Apakah Sepakat Mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pemilu 2024?
Hasil Rakernas Golkar 2023, Airlangga Hartarto Diberikan Mandat Penuh untuk Menetapkan Capres dan Koalisi
Cawapres Mengerucut ke Satu Nama, Deklarasi Pendamping Anies Baswedan Paling Lambat 16 Juli
Mahfud MD Sempat Ditawari Menjadi Cawapres Anies Baswedan oleh PKS, Blak-blakan Menolak