SUARAKARYA.ID: Pencapresan Ketua Umum Partai Golkar adalah hasil Munas X, oleh sebab itu Airlangga Hartarto sebagai Capres dari Partai Golkar sudah final secara konstitusi partai, karena Airlangga adalah Ketua Umum Partai Golkar.
Terkait hal tersebut maka kita harus tegak lurus pada konstitusi partai" ucap Henry M Kailola kepada Suarakarya.Id, Jumat (4/3/2023).
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan bahwa, soal elektabilitas Capres dan presidential threshold, semuanya itu tergantung bagaimana strategi partai dalam mengamankan Keputusan Munas X tersebut.
Baca Juga: IIPG Bersemangat Menangkan Golkar di Jakarta
Mengenai pribadi-pribadi kader Partai Golkar yang memberikan dukungan kepada Capres selain Airlangga Hartarto, menurut Henry, secara pribadi tidak masalah, sejauh tidak membawa nama partai dan menggunakan antribut partai.
"Kita harus menghormati hak pribadi seseorang dalam menentukan pilihan politiknya, tetapi kalau bicara secara kelembagaan partai wajib mendukung penuh pilihan politik yang sudah menjadi keputusan Munas X Partai Golkar," ucap Fungsionaris Pusat Partai Golkar Wilayah Jateng I ini.
Soal keputusan Majelis Hakim PN Jakarta Pusat menunda Pemilu, pria berdarah Ambon ini juga mengatakan bahwa, mau Pemilu diundur ataupun tidak, secara konstitusi Partai Golkar, Airlangga Hartarto tetap Capres yang akan diusung oleh Partai Golkar pada Pilpres nanti.
Baca Juga: Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng, Tanggapi Gibran Dijodohkan Dengan Dico di Pilgub Jateng
Sementara itu, Partai Golkar menegaskan tidak ada wacana untuk mengubah keputusan Munas, dan akan tetap mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi capres pada Pilpres 2024.
"Tidak ada wacana apa pun untuk mengubah putusan munas," kata Ketua DPP Golkar Dave Akbarshah Fikarno di Jakarta.
Pernyataan Henry dan Dave ini merupakan tanggapan Golkar atas hasil survei SMRC yang menyebutkan, suara partai beringin itu akan terdongkrak apabila mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun, Dave menegaskan tidak ada pilihan lain capres dari Golkar selain Airlangga.
"Berdasarkan hasil putusan Munas Golkar, calon presiden kami adalah Pak Airlangga," katanya.
Hanya melalui Munas saja, lanjut dia, Golkar dapat mengubah keputusan soal calon presiden. Karena tidak ada rencana menggelar Munas, keputusan tersebut tidak akan berubah.
"Dan harus melalui munas untuk mengganti keputusan tersebut," tutur Dave lagi.
Sebelumnya, suara Partai Golkar bisa meningkat bila mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Hal itu merupakan temuan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei eksperimental dampak tokoh capres terhadap suara Golkar.
Baca Juga: Usai Prabowo, Giliran Ketum Partai Golkar Bertemu Gibran di Solo
Elektabilitas Golkar terlihat naik sekitar 6 persen dengan skenario mengusung Ganjar di Pilpres 2024.
"Kalau Ganjar yang dicalonkan oleh Golkar, ada kenaikan cukup signifikan. Tadi dari 11 persen menjadi 17 persen. Itu berarti kurang lebih 6 persen kan," ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani. ***
Artikel Terkait
Mekanisme Pemilihan Gubernur, Ketum Partai Golkar Serahkan ke Penyelenggara Pemilu
DPD Golkar Kota Bekasi Kehilangan Aset Partai, Bedasarkan Putusan MA
Ketua DPD Partai Golkar Solo Dilengserkan, Bupati Karanganyar Ditunjuk Sebagai Plt
Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng, Tanggapi Gibran "Dijodohkan" Dengan Dico di Pilgub Jateng
IIPG Bersemangat Menangkan Golkar di Jakarta
Sudah Dikuasai Andi Salim, Aset DPD Golkar Kota Bekasi Tinggal Cerita