SUARAKARYA.ID: Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang Ketua Umum Partai Gerinda, Prabowo Subianto tidak perlu lagi untuk memilih Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden (Bacapres). Pasalnya, duet Prabowo dan Airlangga menjadi pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) teratas pilihan rakyat berdasarkan hasil survei Laboratorium Suara Indonesia (LSI).
Bahkan jika pemilihan presiden (pilpres) digelar hari ini maka berdasarkan hasil survei LSI, Prabowo – Airlangga akan keluar sebagai pemenang karena unggul atas Capres - Cawapres Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar maupun Capres Ganjar Pranowo meskipun diduetkan dengan siapa pun sebagai Cawapres.
Survei LSI memberikan peringatan bagi Prabowo jika memilih pasangan selain Airlangga. Bila Prabowo memilih Erick Thohir sebagai Cawapres maka hasilnya jeblok karena langsung terjun ke posisi ketiga. Kalah dari Ganjar – Mahfud MD yang dipilih 43,6 persen dan Anies - Muhaimin 24,7 persen. Prabowo – Erick hanya dipilih sebanyak 23,2 persen.
Duet Prabowo – Airlangga menurut survei LSI menjadi jaminan karena tidak tergoyahkan di posisi teratas dengan 44,3 persen. Unggul atas pasangan Anies –Iskandar 23,8 persen dan Ganjar - Erick 20,7 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 11,2 persen.
Baca Juga: Airlangga Optimistis Bergabungnya Demokrat Jadi Serangan Ampuh KIM dan Prabowo Menangi Pilpres 2024
Mengukur Peta Kekuatan
Survei LSI ini dilakukan untuk mengukur peta kekuatan para tokoh bakal capres dan cawapres yang sudah makin dikerucutkan sejalan dengan Nasdem-PKB yang sudah mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Sementara koalisi parpol Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto walau sudah membentuk koalisi parpol pengusungnya tapi hingga kini belum juga melakukan deklarasi capres-cawapres yang akan diusungnya nanti.
Hasilnya simulasi pasangan Prabowo - Airlangga tingkat keterpilihannya sebanyak 44,3 persen. Kemudian simulasi pasangan Anies - Muhaimin dipilih sebanyak 23,8 persen dan Ganjar - Erick memiliki tingkat keterpilihan sebanyak 20,7 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 11,2 persen.
Kemudian dengan simulasi mengunakan Formula ke 2 dengan mengubah nama cawapres untuk Prabowo dan Ganjar maka hasilnya pasangan Ganjar - Mahfud dipilih paling banyak yaitu 43,6 persen. Kemudian, pasangan Prabowo - Erick dipilih sebanyak 23,2 persen dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 24,7 persen.
Survei dilakukan jelang pilpres 2024 yang dimulai tanggal 29 Agustus hingga 9 September 2023 dengan mengambil sampel dari populasi jumlah DPT pada Pemilu 2024.
Dari simulasi ketiga dengan mengubah formasi tokoh cawapres yaitu Airlangga yang dipasangkan Prabowo maka ketika diujikan kepada 2004 responden, hasilnya pasangan Prabowo - Airlangga unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 43,9 persen dibandingkan Prabowo dipasangkan dengan Erick Thohir.
"Hasil survei ini menunjukan bahwa suara pemilih Golkar menginginkan dalam koalisi Indonesia Maju kader ideologis Golkar yang harus diambil sebagai cawapres dari Prabowo Subianto, jika cawapres Prabowo bukan kader Golkar ada pergerakan suara pemilih Golkar lari ke Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," kata direktur Eksekutive LSI, Albertus Dino, dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).
Artikel Terkait
Gangguan Teratasi, Sistem Layanan Pelindo Kembali Normal
Buka SIM Racing Championship 2023, Menpora Dito Dorong Transformasi LPDUK
MOU Bantuan Rp399,5 Miliar Diteken: Menpora Dito Tegaskan Negara Hadir Demi Prestasi Timnas-Piala Dunia U-17