JAKARTA: Sayang pada orangtua dan keluarga yang berada di kampung? Ingin tetap melihat mereka sehat saat dan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 H di saat pandemi Covid-19 tahun ini? Jawabannya jangan mudik. Lho kenapa?
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional Doni Monardo mengemukakan, untuk menekan penyebaran Covid-19 dalam skala nasional, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Larangan Mudik 2021. Mudik untuk merayakan Idul Fitri 1442 H atau lebaran 2021 bisa saja membahayakan orangtua dan keluarga di kampung halaman.
“Pemudik berpotensi menularkan Covid-19. Kepulangan itu membahayakan kondisi orangtua di kampung halaman," kata Doni dalam Webinar dan Briefing Peserta FJPP Angkatan 3/2021, Senin (10/5/2021).
Meskipun sudah ada larangan mudik dan resiko seperti itu, Doni mengakui, saat ini masih banyak masyarakat yang punya hasrat untuk mudik ke kampung halaman. Ada 7% atau 18,9 juta masyarakat Indonesia masih nekat mudik ke kampung halaman.
Demi kebaikan bersama, Doni tidak henti-henti untuk mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kesabarannya dua tiga kali lipat lebih banyak selama masa lebaran kali ini.
Niat dan hasrat untuk mudik tersebut harus ditahan demi kebaikan bersama. Sebab, jika penularan Covid-19 terjadi, yang dirugikan bukan hanya satu dua pihak. Melainkan banyak pihak.
"Jadi tolong, sabar, sabar, sabar!" kata Doni yang maklum bila masyarakat akan menganggap pemerintah cerewet atau bertindak semena-mena.
Mantan Danjen Kopassus itu itu meminta masyarakat harus kembali mengubah mindset bahwa tidak mudik adalah kebaikan bersama. Tanpa perubahan itu maka sanksi yang diberikan kepada pemudik akan percuma. "Ditegakkan sanksi pun kalau niatnya sudah kuat, tidak diimbangi dengan kesadaran yang tinggi, percuma juga pasti akan nekat pulang," ujarnya.
Dia pun mengajak semua pihak untuk menghindari pertemuan fisik dan kerumunan selama pandemi Covid-19 belum dapat dikendalikan. "Jadi sekali lagi menghindari pertemuan fisik adalah langkah strategis. Pemerintah telah menetapkan peniadaan mudik, dilarang mudik," imbuhnya.
Langkah larangan mudik diambil pemerintah agar Indonesia tidak mengalami apa yang dialami India. Dia memaparkan, sebelumnya kasus Covid-19 di India berada di bawah Indonesia. Namun saat pemerintah setempat mulai melonggarkan kegiatan keagamaan dan politik, kasus Covid-19 di negara tersebut malah membludak dan tak terkendali.
"Kita tidak mau seperti India," kata Doni "Yang penting kita menjaga keamanan dan keselamatan kita di masa depan," ujarnya menambahkan. ***