Oleh Ahmad Febriyanto
SUARAKARYA.ID: Hampir 1 abad sumpah pemuda dipercaya memberikan semangat nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Semangat satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa terbukti bukan hanya sebuah hasil konferensi namun juga memiliki peran lebih besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terbukti bahwa sejak Oktober 1928 hingga saat ini semangat tersebut tetap relevan.
Pada dasarnya perjuangan pemuda era itu dapat tercermin dari adanya sumpah pemuda yang ingin memperjuangan kemerdekaan Indonesia dengan didasarkan pada perasaan senasib. Sumpah pemuda pada era itu juga menunjukkan bahwa pemuda juga memberi andil besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dapat merubah suatu sistem perjuangan dari kedaerahan menjadi persatuan. Sehingga kemudian sumpah pemuda juga dijadikan sebagai gerbang baru atau dijadikan sebagai masa transisi dari perjuangan kedaerahan menjadi perjuangan yang berlandaskan persatuan.
Baca Juga: Transformasi Pariwisata
Perubahan dari perjuangan kedaerahan menjadi perjuangan berdasar persatuan memberi iklim baru dan warna baru dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Hingga bahkan terlepas dari perjuangan sumpah pemuda nilai nasionalisme dan persatuan yang ada masih relevan hingga masa kini. Walaupun memang perjuangan pada era ini tidak bisa dipersamakan dengan perjuangan pada era kemerdekaan. Dapat dikatakan pada era ini digital membuka ruang untuk persaingan menjadi semakin luas.
Dampak dari digitalisasi adalah adanya globalisasi yang tak kenal ruang dan waktu. Sehingga memang tidak heran jika generasi Z dan generasi milenial menjadi sahabat setia digital. Dikatakan sahabat sebab pada keadaan pandemi memang mendukung seluruh manusia untuk WFH dan WFO yang menunjang peningkatan penggunaan digital. Tentu digital pada masa pandemi sangat memudahkan manusia dalam menyelesaikan segala urusan tanpa harus melakukan contact langsung.
Baca Juga: Mendorong Industri Halal
Pada sisi lain adanya digital yang semakin membuka luas dunia membuat tantangan yang dihadapi semakin nyata. Utamanya adalah kesiapan SDM unggul dalam menghadapi dunia baru. Selain itu SDM pada dasarnya juga merupakan aset sebuah bangsa yang kemudian harus dikelola agar dapat memberi dampak pada kemajuan bangsa. Tentunya hal tersebut menjadi relevan bagi Indonesia yang digadang-gadang menjadi negara maju pada 2045. Tentu kesiapan SDM harus menjadi salah satu hal yang harus disiapkan.
SDM yang unggul tentunya tidak hanya berfokus pada skill dan kemampuan melainkan juga rasa nasionalisme dan bangga terhadap bangsa Indonesia juga menjadi hal yang penting. Sebab adanya globalisasi juga semakin mempermudah masuknya budaya-budaya luar ke Indonesia. Walaupun tidak semua budaya dari luar tersebut bertentangan dengan nilai dan budaya bangsa namun tetap menjadi penting bagi Indonesia untuk tetap menjaga nilai luhur bangsa yang sudah ada. Dalam peran tersebut tentu filtrasi dalam berdigital menjadi sangat penting. Dalam hal itu peran generasi milenial dan generasi Z dalam berdigital harus dibekali dengan nilai nasionalisme yang tinggi. Sehingga dengan demikian Indonesia dapat memperkenalkan kepada dunia tentang budaya dan nilai luhur budaya yang dimiliki melalui media sosial. ***
Sumber: Ahmad Febriyanto
Artikel Terkait
Ketum Idris Laena Lantik Satkar Ulama Jawa Tengah: Solidkan Berisan Ulama Menangkan Golkar dan Airlangga!
Sst.. Relawan Projo Tiba-tiba Temui Airlangga, Sampaikan Pesan...
Pertemuan Makassar, Pancarkan Sinyal Kuat Airlangga Hartarto Capres KIB pada Pilpres 2024