SUARAKARYA.ID: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif akhirnya mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Dalam penyesuaian harga BBM terbaru yang mulai berlaku Sabtu sore ini, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Sebelumnya pemerintah berada dalam dilema serius menghadapi kenaikan harga energi dunia yang membubung jauh dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Baca Juga: Pengelola Resto Apung Tegaskan Berita Rombongan Bhayangkari Keracunan Usai Santap Ikan Hoaks
Di tengah mempersiapkan hajatan besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali yang tinggal dua bulan lagi, dilema macam itu seharusnya memang segera dicarikan solusi terbaiknya. Dan, solusi itu sudah diputuskan, BBM jadi naik hari ini.
Dengan keputusan itu diharapkan masalahnya tak ngombro-ombro lagi ke sana ke mari, hingga menghabiskan energi akibat perdebatan sengit BBM jadi naik atau tidak, kapan, dan berapa besarannya.
Berdasarkan asumsi perhitungan dalam APBN, harga minyak dunia diproyeksikan tidak sampai 63 dolar AS per barel.
Sementara, yang terjadi saat ini harga jual minyak mentah terakhir terpantau 89,55 dolar AS per barel setelah beberapa hari sebelumnya melesat di angka 103 dolar AS per barel. Bahkan pada Juni sempat bertengger di 120 dolar AS per barel.
Baca Juga: Harapan Baru Hukum Pidana Indonesia, Pakar: DPR Segera Sahkan RUU KUHP
Artikel Terkait
Pertalite Dikabarkan Naik, BBM Non Subsidi Malah Turun
Singapura Andalkan Bantuan Langsung Atasi Tak Ada Subsidi BBM Agar Daya Beli Terkendali
Pengalihan Anggaran Subsidi BBM Jadi Langkah Bijak untuk Jaga Ketahanan Ekonomi
Jokowi Tebar BLT Timbulkan Dugaan Harga BBM Bakal Naik
Pengamat Ingatkan Subsidi BBM Berpotensi Ciptakan Kesenjangan Sosial Yang Semakin Besar