Seperti, diberlakukan kebijakan pembatasan kegiatan, tentu sangat menyulitkan para pelaku UMKM.
Padahal, dari kegiatan
UMKM lah, salah satu harapan bisa diwujudkan pemulihan ekonomi nasional.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM tercatat ada sedikitnya 30 juta pelaku
UMKM di Tanah Air. Ini tentunya potensi ekonomi yang sangat luar biasa. Kalau sampai tidak bergerak akan sangat disayangkan.
Beruntung, era digitalisasi yang kian canggih, membuat komunikasi menjadi lebih mudah. Hubungan antara produsen dan konsumen pun bisa tetap terjalin, tanpa harus tatap muka.
Lantas, siapa yang harus menyampaikan pesanan-pesanan, yang dilakukan lewat alat komunikasi yang kian canggih itu.
Di sinilah, para
kurir jasa logistik atau pengantar barang memiliki peran yang sangat besar.
Padahal, para
kurir itu juga tidak sedikit yang semula adalah karyawan perusahaan. Mereka terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaannya, yang terdampak pandemi Covid-19.
Alhasil, mereka beramai-ramai alih profesi menjadi pengantar barang. Pelaku
UMKM pun tertolong, karena produknya bisa sampai ke konsumen.
Kolaborasi ini, juga sekaligus menguntungkan konsumen. Karena, konsumen tidak perlu ke luar rumah, untuk memperoleh barang tertentu.
Tinggal pesan melalui aplikasi, bayar lewat m-banking, tunggu beberapa waktu, pesanan tiba di rumah. Tidak perlu ke luar rumah, tetap menjalani prokes, dan bisa terhindar dari penularan Covid-19.
Alhasil, dengan adanya
kolaborasi antara
kurir dan pelaku
UMKM, banyak pihak yang diuntungkan. Si
kurir memperoleh penghasilan kembali, dari
jasa pengantaran.
Pelaku
UMKM, juga diuntungkan karena produknya bisa terjual. Dan, konsumen bisa memperoleh barang yang diinginkan, tanpa takut terpapar Covid-19, karena tidak harus keluar rumah.
Untuk itulah, Menteri Koperasi dan UKM mengajak para pelaku
UMKM masuk ke ekosistem digital untuk mempermudah pemasaran produk di saat pandemi.
Data kementerian menyebutkan, sampai Mei 2022, tercatat 19 juta
UMKM masuk ke ekosisten digital. Jumlah ini masih kurang 11 juta dari target 30 juta
UMKM go digital di 2024.
Dengan adanya pemanfaatan ekosistem digital oleh para pelaku
UMKM, serta kolaborasinya dengan para pelaku
jasa pengantaran, juga berdampak pada bisnis sektor
logistik.
Geliat bisnis sektor
logistik dan
kurir melonjak saat pandemi Covid-19. Salah satu pemicunya adalah meningkatnya aktivitas digital masyarakat, termasuk di dalamnya belanja online atau daring.
Transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi, dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp20,7 triliun. ***
Editor: Pudja Rukmana
Terkini
Senin, 30 Januari 2023 | 07:39 WIB
Selasa, 24 Januari 2023 | 08:21 WIB
Selasa, 24 Januari 2023 | 00:52 WIB
Selasa, 24 Januari 2023 | 00:35 WIB
Rabu, 18 Januari 2023 | 08:32 WIB
Minggu, 15 Januari 2023 | 17:01 WIB
Minggu, 15 Januari 2023 | 09:33 WIB
Kamis, 12 Januari 2023 | 00:08 WIB
Minggu, 8 Januari 2023 | 15:58 WIB
Rabu, 4 Januari 2023 | 16:25 WIB
Jumat, 30 Desember 2022 | 13:16 WIB
Kamis, 29 Desember 2022 | 11:53 WIB
Selasa, 27 Desember 2022 | 16:34 WIB
Senin, 26 Desember 2022 | 22:43 WIB
Rabu, 21 Desember 2022 | 18:29 WIB
Selasa, 20 Desember 2022 | 13:24 WIB
Senin, 19 Desember 2022 | 21:26 WIB
Selasa, 13 Desember 2022 | 01:00 WIB
Senin, 12 Desember 2022 | 01:00 WIB
Sabtu, 10 Desember 2022 | 21:12 WIB
Artikel Terkait
Tahun Kedua Pandemi, Bisnis Logistik Nasional Meningkat
Redam Inflasi dan Ancaman Krisis Ekonomi, Begini Menko Airlangga Susun Pedoman Langkah-langkah Jitu
Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi, Perlu Langkah Konkret Tingkatkan Daya Saing IKM
Rasa Bangga Ganjar Pranowo pada Produk Petani dan Pelaku UMKM di Bazar Pangan