Oleh Aidila Fitriansyah SE, MMA
SUARAKARYA.ID: Tingginya alih fungsi lahan dan krisinya generasi muda yang bergerak dalam bidang pertanian mengancam sektor pertanian. Ini juga mengancam ketersediaan pasokan kebutuhan bahan makanan yang dihadapkan pada peningkatan permintaan yang didorong oleh perkembangan pariwisata. Selain alih fungsi lahan, resiko yang berpotensi buruk adalah anomali iklim sehingga menghambat kinerja pertanian.
Para petani menanam tanaman hanya berdasarkan kebiasaan dan tradisi, tidak berlandaskan analisa mengenai kebutuhan pasar. Hal ini berdampak pada terjadinya kelebihan suplai saat musim panen, dan kelangkaan komoditas tersebut ketika bukan pada musim panen.
Selain hal diatas, panjangnya rantai pemasaran membuat nilai keuntungan yang diperoleh petani sangat kecil. Kelompok tani hadir untuk memtus panjangnya rantai pemasaran tersebut.
Media sosial sangat penting keberadaannya bagi petani karena dapat menjadi peluang yang luar biasa dalam mendukung beragam kegiatan usaha tani di era digitalisasi. Termasuk pada kegiatan bisnis pertanian yang dikelola oleh petani milenial. Konten di media sosial harus dirancang dengan baik dan cerdas sehingga menarik, menjadi wahana untuk berbagi, dan menginspirasi. Karena dengan media sosial kita dapat memiliki jangkauan audiens yang luar biasa banyak dalam satu waktu dengan biaya murah.
Baca Juga: Harga Rp750 Ribu Bukan Tiket Masuk, Tapi Tiket Naik Ke Candi Borobudur
Baca Juga: Kartini Milenial, Lina Ozora Sopir Bus AKAP Jakarta-Wonogiri
Fenomena penggunaan media sosial di masyarakat dan mudahnya penggunaan media sosial diharapkan bisa meningkatkan layanan informasi dan mempermudah kegiatan penyuluhan. Penyuluh, petani, dan nelayan diharapkan bisa bertukar informasi dengan penyuluh, petani, dan nelayan dari daerah lain dengan mudah, cepat, dan murah. Media sosial juga bisa menjadi sarana bagi Kementerian Pertanian untuk mempercepat proses transfer teknologi yang telah dihasilkan.
Media sosial menjadi solusi alternatif untuk mempercepat proses diseminasi informasi tersebut. Media sosial juga telah menjadi cara baru masyarakat dalam berkomunikasi. Meninggalkan batasan waktu, tempat, dan biaya.
Artikel Terkait
Mentan SYL Paparkan Peran Milenial Untuk Pertanian Masa Depan
Mentan: PMK Hewan Tidak Menular Ke Manusia, Kementan Siapkan Strategi Pemberantasan
Kementan Segera Kukuhkan 15 Petani Muda Sebagai Young Ambassador