SUARAKARYA.ID: Tulisan ini dimaksudkan untuk ikut meramaikan aneka ibadah sepanjang bulan Ramadan.
Saya memilih judul ini, semoga saja bisa diselesaikan setiap hari dan tuntas hingga melaksanakan Idul fitri.
Saya percaya doa dari para pembaca yang budiman yang menjadi faktor utama.
Selain itu di atas segalanya pemilik alam semesta memberikan pertolongan untuk penulis.
Baca Juga: Tunjang Pendidikan OAP dengan Beasiswa versi Politisi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal
la hawla wala quwwata illa billah.
Ramadan menjadi harapan dan tumpuan bagi umat Islam untuk selalu hadir dalam setiap tahun.
Umat Islam memiliki persiapan untuk memasukinya.
Ada persiapan pakaian, mentalitas, pengetahuan, ekonomi.
Bahkan ditemukan pada masyarakat tertentu untuk mempersiapkan kayu bakar yang kelak digunakan untuk menyiapkan proses makan dan minum selama Ramadan.
Adalah suku tertentu yang saya dapat info dari teman di Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat, melaksanakan persiapan itu.
Saya juga pada tempo dulue, menemukan masyarakat bugis di Sulawesi Selatan melakukan hal yang sama. Dan juga pengaturan jadwal kegiatan pertanian.
Warga berupaya agar tidak bertabrakan dengan kegiatan pertanian mereka.
Maklum, kegiatan pertanian membutuhkan kekuatan fisik yang didukung suplay gizi dan kekuatan prima.
Yang menurut kebiasaan mereka berbeda dengan kebutuhan fisik untuk ibadah Ramadan.
Masih info suku bugis, bahkan sampai pada penyusunan jadwal pernikahan keluarga mereka.
Mereka tidak mau melaksanakan pada bulan Ramadan. Namun begitu keinginan kuat mereka untuk konsisten atau istiqamah pada jadwal.
Jadwal pernikahan, maka terdapat di kalangan mereka melaksanakan kegiatan pernikahan dua hari sebelum memasuki bulan Ramadan.
Bisa dibayangkan masa bulan madu mereka persis bersamaan dengan bulan Ramadan.
Daya tarik Ramadan yang begitu kuat di kalangan umat Islam sangat dahsyat.
Pebisnis juga melakukan hal yang sama dengan penambahan modal. Dan strategi pemasaran serta telaah kebutuhan pasar.
Bagi mereka yang bergerak pada jual beli pakaian. Maka model yang lagi hangat, sangat menyedot perhatian mereka.
Bahkan dalam kehidupan rumah tangga sang ibu juga melakukan hal yang sama untuk membolak balik buku resep kue dan hidangan yang cocok. Untuk hidangan sahur dan buka puasa.
Baca Juga: Golkar Kota Sorong Terus Tanamkan Kecintaan Bela Tanah Air Agar Rakyat Tetap Cinta Indonesia
Jika era digital sekarang tentu lebih mudah lagi, dengan melakukan share gambar. Dan resep membuat bisa tersenyum antar sesama warga group dan sesama teman lainnya.
Kondisi ini sangat mudah lagi karena bisa langsung praktek sambil melihat gambar dan resep serta tangan memegang peralatan produksi kue.
Dan saat buka bisa langsung tester hidangan dimaksud.
Melihat fenomena ini, saya teringat pada doa yang selalu dipanjatkan oleh ulama :
Allahumma Barik Lana Fi Rajab Wa Sya'ban Wa Balligna Ramadan. Ya Allah berikanlah keberkahan pada bulan Rajab dan Sya'ban dan berikanlah kemampuan untuk mengikuti ibadah Ramadan.
Konsisten Beribadah
Hikmah mengejar malam Lailatul Qadar yakni konsisten dalam beribadah.
Bulan Berkah
Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan. Ampunan dan rakhmat serta kasih sayang dari Allah SWT.
Diwajibkan kepada seluruh orang Islam yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa.
Seperti dinyatakan pada QS Al-Baqarah 183 yang. Artinya “Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Bagi umat Muslim menjalankan ibadah puasa memiliki banyak keutamaan baik untuk diri sendiri. Maupun hubungan sesama manusia serta hubungan dengan Allah SWT.
Hikmah menjalankan ibadah puasa berkaitan erat dengan amalan puasa yang dijalani. Tidak terbatas hanya dengan menahan lapar dan dahaga.
Namun berkaitan pula dengan menjalankan amalan ibadah puasa Ramadhan lainnya.
Seperti bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih.
Lantas menghindarkan diri dari perbuatan yang haram, serta kegiatan lain dalam kehidupan ini.
Berkaitan dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1444 ini tentunya diharapkan warga Muslim mampu motivasi diri menjadi orang yang bertaqwah kepada Allah SWT dan RasulNya.
Baca Juga: Danrem 181/PVT Kunker Perdana di Kodim 1805/Raja Ampat
Selain itu bulan yang penuh berkah ini hendaknya menjadi ajang intropeksi dan perbaiki iman, moral dan hati.
Sehingga dapat bekerja lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat.
Makna dan hikmah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1444 H.
ini ditinjau dari sisi rohani dan jasmani, antara lain:
1. Melatih diri untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah 186. “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Demikian pula Allah telah memberikan kepada kita berbagai hidayah secara bertahap.
Seperti hidayatul ilham (Naluri), hidayatul wasa (panca indra), hidayatul akli (akal), hidayatuddiin (agama), dan hidayatut taufik. Juga dalam surat Ar-Rahman, 31 kali Allah SWT menantang kita dengan “fabiayyi aalaa i robbikumaa tukadzdzibaan” (maka nikmat-Ku yang mana yang hendak/bisa kau dustakan?).
Semua demikian jelas, maka dengan sampainya kita pada bulan Ramadhan, maka kita bersyukur bahwa kita masih diberi waktu oleh Allah SWT. Untuk menjalankan amal ibadah dengan pahala yang berlipat ganda.
Saat berbuka puasa, kita harus merasa bersyukur diberi kenikmatan oleh Allah SWT.
Baca Juga: Makin Heboh - Mantan Jenderal Banyak yang Bergabung Jadi Kader Baru Partai Golkar dan Caleg Pemilu 2024
Untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga dengan semua rizki-Nya yang dapat kita nikmati bersama keluarga. ***
Dr. Hamzah Khaeriyah.M.Ag, Rektor IAIN Sorong Papua Barat Daya
Artikel Terkait
Rektor IAIN Ambon Bekukan Pengurus Redaksi LPM Karena Dinilai Menuduh Tanpa Menunjukkan Bukti
Persoalan IAIN Ambon Butuh Penyelesaian Kementerian Agama RI
Pemecatan Pengurus LPM IAIN Ambon Tuai Banyak Protes Masyarakat Dan Lembaga Pers
Eksistensi Magister IAIN Sorong Dorong Pertumbuhan Kualitas SDM Papua Barat
Rumah Moderasi Beragama IAIN Sorong Bikin Sejarah Baru Toleransi Umat di Papua Barat
Mahasantri IAIN Sorong Solusi Penyelesaian Masalah Sosial
Tim Asesor LAMDIK Lakukan AL Terhadap Magister PAI IAIN Sorong
Pascasarjana IAIN Sorong Naik Tingkat Akreditasi Menjadi Baik Sekali