SUARAKARYA.ID: Drainase menurut literatur Pengairan adalah pembuangan massa air. Pembuangan secara alami maupun buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
Di bidang teknik sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi. Atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar tidak tergenang.
Dari sisi urgensinya (peran utamanya) sistem drainase itu ada atau tidak dibangun di kota Sorong.
Menurut penulis dari pengertian tersebut, peran drainase sangatlah penting.
Baca Juga: Viral di TikTok Lirik Lagu Abadi - Dendi Nata dan Hendra Kumbara
Terutama ketika kawasan kota Sorong didera curah hujan tinggi aliran air dapat disalurkan ke laut tanpa hambatan. Melalui sistem drainase itu.
Apalagi ada yang namanya drainase multi-fungsi (multi purpose). Menurut ahli pengairan tersebut mampu mengalirkan berbagai air buangan.
Saluran dari drainase ini mampu mengalirkan bermacam air buangan, baik secara bergiliran atau sekaligus. Misalnya drainase yang digunakan untuk membuang limbah rumah tangga sekaligus air hujan.
Ramusan drainase tertutup berfungsi mengalirkan air yang mengandung limbah.
Drainase ini dibuat tertutup supaya limbah tersebut tidak berhubungan langsung dengan manusia. Sehingga tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan.
Drainase jalan raya. Saluran drainase di jalan raya umumnya ditutup dan dijadikan trotoar atau bahu jalan, agar tidak mengganggu aktifitas pengguna jalan.
Fungsi drainase ini adalah untuk mengalirkan air agar tidak menggenang dan merusak konstruksi jalan atau menyebabkan erosi pada badan jalan.
Jelas bahwa drainase ini ada di Bandara, Pasar, Lapangan Olahraga Sekolah dan sebagainya.
Pembiaran
Dugaan pembiaran Kota Sorong terus dikepung banjir dan longsor setiap hujan lebat. Bisa saja benar.
Buktinya drainase jelek di kota Sorong. Dan itu ada di depan mata. Seperti genangan banjir di daepan BRI Cabang Sorong ketika usai kota ini diguyur hujan deras.
Genangan air di samping Mall kilo 7 kota Sorong. Beberapa meter ke arah kilo 9 ruas jalan itu terus menerima luapan air cukup deras dari got sebelah ketika hujan deras.
Kondisi banjir itu terus berjalan dari tahun ke tahun. Dari peristiwa banjir satu ke peristiwa banjir berikutnya. Tak ada solusi pemerintah yang dapat diandalkan.
Pemecahan Masalah
Sebenarnya soal drainase jalan raya sudah ada solusi pemerintah pusat. Itu dikeluarkan oleh Kementerian PUPR RI.
Baca Juga: KKB Kembali Berulah 1 Anggota TNI dan Perempuan Warga Sipil Tewas
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono perintahkan untuk pembuatan drainase jalan raya.
Perintah itu melalui program yang dimotori oleh Direktorat Jenderal Bina Marga (Ditjen Bina Marga). Bidang ini yang bertugas menyusun desain program tersebut.
Menurut Menteri Basuki Hadimuljono, pembangunan drainase jalan yang tersambung dengan drainase kawasan atau lingkungan sangat penting.
Itu untuk menghindari terjadinya genangan pada ruas jalan. Sebab, drainase jalan pada masa lalu dibuat hanya di sisi jalan. Belum terhubung sampai pembuatan saluran air akhir.
Pagu indikatif Kementerian PUPR pada tahun 2020 sebesar Rp103,87 triliun di mana alokasi di Ditjen Bina Marga sebesar Rp 38,8 triliun.
Artinya pemerintah pusat telah memikirkan bagaimana membuat drainase di ruas jalan perkotaan termasuk di Kota Sorong ini.
Persoalannya apakah informasi ini di-follow Up pihak PUPR Papua Barat ketika itu atau tidak.
Masalahnya yang dikhawatirkan adalah mindsed pejabat setempat hanya bagaimana membuat proyek peningkatan jalan. Tanpa berpikir terkait dampaknya terhadap lingkungan setempat.
Padahal dampak banjir kota Sorong ribuan rumah terendam banjir. Ratusan kendaraan roda dua dan empat terjebak banjir.
Banjir menjadi ancaman Kota Sorong dan sekitarnya di akhir tahun 2022 lalu.
Ancaman banjir itu diwaspadai penduduk kota ini hampir tiap turun hujan meski tidak terlalu deras.
Di samping curah hujan masih tinggi, banjir beberapa kali sempat melanda Kota Sorong di awal tahun 2023 ini meski dalam skala kecil.
Kesimpulan
Kesimpulan tulisan ini diharapkan memicu keberanian Pemerintah Daerah untuk meminimalisasikan banjir di Kota Sorong.
Terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk mencegah banjir, baik di sekitar rumah maupun di lingkungan tempat tinggal.
Rekomendasi
1. Jangan membuang sampah ke sungai dan selokan
Penting untuk menjaga sungai dan selokan tetap bersih agar mampu menampung debit air tinggi ketika musim hujan.
Sayangnya, ada yang suka membuang sampah sembarangan. Seperti ke sungai atau selokan. Ini akan membuat sungai dan selokan tersumbat dan berkurang kapasitasnya untuk menampung air.
2. Hindari membuat bangunan di pinggir sungai
Saat ini semakin banyak yang membangun di pinggir sungai, padahal itu bisa menyebabkan banjir.
Pembangunan rumah atau bangunan di pinggir sungai akan mempersempit sungai. Selain itu, sampah rumah tangga berpotensi masuk ke dalam sungai.
3. Tebang pilih dan reboisasi
Setelah menebang pohon, sebaiknya ditanam lagi pohon yang baru. Utamakan menanam pohon berakar besar yang bisa menyerap air dengan cepat.
4. Memperbanyak lahan terbuka hijau
Perkotaan jauh dari hutan. Lahan terbuka hijau di perkotaan bisa menggantikan hutan dan menambah daerah resapan di perkotaan agar terhindar dari banjir. Area ini bisa ditanami berbagai pohon yang baik untuk menyerap air.
5. Menjaga dan membersihkan saluran air secara rutin
Perawatan saluran air dan membersihkannya secara rutin bisa mencegah banjir. Cara ini bisa dilakukan secara bergotong royong oleh warga di sekitar saluran air tersebut.
6. Masyarakat Kota Sorong juga harus mendukung. Terutama memberikan ruang kepada pemerintah.
Misalnya untuk membangun drainase pembuangan air ke laut melalui lingkungan pekarangannya.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa saluran air siap menampung jika curah hujan meninggi sehingga tidak terjadi banjir.
Baca Juga: 1.270 Warga Pengungsi Korban Kerusuhan Wamena Butuh Bantuan Bama
Itu dia cara mencegah banjir yang bisa kita lakukan. Semoga kota Sorong terhindar dari banjir.
Kata Bijak
Orang-orang yang beradab dan berilmu adalah mereka yang menjaga lingkungan supaya tetap bersih dan enak untuk ditinggali.
Bumi memiliki pelindung dari ancaman luar, jagalah jangan sampai pelindung itu rusak karena keserakahanmu!"
Mari jaga lingkungan laut, pantai, maupun hutan seperti menjaga orang yang kita cintai.
Sumber bacaan: Berbagai Media Massa di Indonesia dan observasi Lapangan.
Penulis - Yacob Nauly: Pemegang Kartu Utama UKW Dewan Pers; Wartawan suarakarya.id; Mantan Ketua PWI Sorong; Fellowship Journalism BRI Pusat Angkatan 3; Mahasiswa Magister (S2) di IAIN Sorong dan di Universitas Terbuka (UT).
Artikel Terkait
Luna Maya Lakukan Pembekuan Sel Telur, Tren Bagi Wanita Karier
Raja Ampat Punya Wisata Bawah Laut Tak Ada Duanya - Yacob Nauly
Wakatobi Surga Panorama Bawah Laut yang Indah Nan Cantik- Yacob Nauly
Perempuan Manado Warisi Kecantikan di Atas Rata-Rata Faktor Keturunan - Yacob Nauly
Mau Istri Ideal Minang Cewek Bugis - Yacob Nauly
Hubungan Jodoh di NTT - Yacob Nauly
Profil Presiden Soeharto Bapak Pembangunan dan Pemusnah Komunis Indonesia Pantas Dikenang - Yacob Nauly
Profil Presiden Soekarno Bapak Proklamator RI - Yacob Nauly