Baca Juga: APSF Pastikan 14 Venue ASEAN Para Games Akan Siap Digunakan
"Karena mereka adalah aset dari negara masing-masing,"katanya.
Lebih lanjut drg Kartini mengatakan untuk sisi kesehatan yang harus disiapkan dalam pelaksanaan APG yang akan digelar mulai tanggal 30 Juli-6 Agustus tersebut adalah pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, makanannya, kebersihannya, kesiapan kebersihan makanan dan keamanan makanan.
Rumah sakit dan puskesmas yang disiapkan selain di Kota Solo juga daerah sekitarnya dan Semarang. Sejumlah dokter spesialis seperti syaraf dan penyakit dalam juga disiapkan untuk pelayanan kesehatan. Hal tersebut sudah menjadi standar penyelenggaraan event internasional.
Sementara itu Ketua INASPOC, Gibran Rakabuming Raka mengatakan penerapan sistem bubble per cabor dilakukan untuk memudahkan pengawasan prokes.
"Untuk 1 cabor 1 hotel kalau dulu kan per negara sekarang per cabor lebih gampang untuk prokes nya," ujar Gibran.
Gibran juga mengatakan sistem bubble per cabor diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakam Covid-19. Atlet-atlet yang datang ke Kota Solo begitu mendarat akan langsung masuk ke hotel.
"Mereka langsung masuk hotel, ke tempat latihan, tidak jalan-jalan, tidak wedangan. Makan semuanya di hotel," pungkasnya. ***
Editor: Dwi Putro Agus Asianto
Artikel Terkait
Panitia ASEAN Para Games Berkoordinasi Dengan Kemenkes, Menyusul Naiknya Kasus Covid-19
APSF Pastikan 14 Venue ASEAN Para Games Akan Siap Digunakan
Menpora Pastikan Kesiapan Solo Sebagai Tuan Rumah ASEAN Para Games