JAKARTA: Bukan lawan di lapangan yang menggagalkan Novak Djokovic mempertahankan gelar pada turnamen tenis grand slam Australia Terbuka.
Namun Pengadilanlah yang mengalahkan Djokovic untuk mencetak rekor di Melbourne Park.
Selain itu Djokovic yang asal Serbia bisa dideportasi karena menembus Australia tanpa mau divaksin saat pandemi Covid-19.
Novak Djokovic akahirnya harus menerima kenyataan didepotasi dari Australia setelah Pengadilan Tingkat akhir memutuskan menolak permintaannya untuk tinggal di Australia tanpa melakukan vaksin.
Hakim menolak keberatannya terhadap keputusan pemerintah untuk membatalkan visa pemain yang tidak divaksinasi dengan alasan "kesehatan dan ketertiban".
Harapan petenis nomor satu dunia itu untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka dan memenangkan rekor Grand Slam ke-21 di Melbourne berakhir sudah.
Djokovic mengatakan dia "sangat kecewa" tetapi menerima keputusan itu.
"Saya akan bekerja sama dengan otoritas terkait terkait keberangkatan saya dari negara ini," katanya dalam sebuah pernyataan. Tidak segera jelas kapan dia akan pergi.
Pendukungnya terdiam di luar ruang sidang saat keputusan diumumkan. Seorang penggemar mengatakan kepada BBC bahwa musim panasnya akan "kosong" tanpa pemain berusia 34 tahun itu bermain di Open.
Artikel Terkait
Gempa M 6,6 Banten Rusak 1.378 Rumah, Kepala BNPB Suharyanto: Segera Bentuk Posko Darurat
Program Kombinasi Inisiatif Menko Airlangga Dinilai Golkar Tepat Percepat Pemulihan Ekonomi, Apa Itu?
Bisnis NFT Kian Marak, Dirjen Dukcapil Ingatkan Selfie dengan KTP-el Rentan Penipuan Oleh Pemulung Data