Dikemukakannya, dia akan menindak tegas terhadap oknum LPK tersebut. Sayangnya, Benny enggan menyebutkan siapa dan di LPK mana.
Yang kian membuat Benny makin geram, karena oknum tersebut mengaku-ngkau kalau dirinya punya peran besar dalam meluluskan PMI, untuk berangkat ke negara penempatan.
Baca Juga: Monkey Shoulder, 100 Persen Whisky Malt Mengajak Kaum Muda Untuk MakeItMonkey
"Hal ini berdasarkan laporan dari PMI itu sendiri," ujarnya. Perlu diketahui, BP2MI sendiri tidak bisa mengatur kelulusan calon PMI untuk bisa betangkat ke negara penempatan.
"Semua otoritas dari penerintah Korea Selatan, yang membutuhkan tenaga kerja (PMI)," terang Benny.
Pada acara pelepasan itu, BP2MI resmi mengirim 204 PMI ke luar negeri. Dengan rincian ke Korea Selatan (Korsel) sebanyak 130 PMI dengan skema kerja sama G To G, Jerman 8 PMI juga dengan skema kerja sama G to G, serta ke Polandia 66 PMI dengan skema kerja sama P to P.
Untuk ke Korsel akan bekerja di industi perikanan dan bidang manufaktur. Sedangkan, ke Jerman dan Polandia, akan dipekerjakan sebagai perawat, serta di bidang industri atau pabrik.
Baca Juga: Menaker Prihatin atas Terjadinya Aksi Anarkis di PT GNI Morowali Utara
Di bagian lain, Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Dyah Rejekiningrum menerangkan, pelepasan hari ini menjadi yang pertama untuk program G to G ke Jerman.
Dikemukakannya, pekerjaan sebagai perawat, memang sangat dibutuhkan di Jerman. Para PMI pemegang Surat Tanda Registrasi (STR) perawat yang berangkat ke Jerman itu, tidak hanya dari Jawa, tapi juga Sumatera Utara, Sulawesi, serta Maluku. ***
Artikel Terkait
Mitra Program JKP, Kemnaker Resmi Buka Pendaftaran LPK
BP2MI Berkomitmen Akan Terus Hadir Melindungi PMI
Jokowi-Anwar Bahas Soal Pekerja Migran Indonesia, Isu Perbatasan hingga Krisis Myanmar