SUARAKARYA.ID: Miris! Di balik tembok Keraton Surakarta, ternyata banyak bangunan bernilai sejarah yang rusak parah. Sejumlah bangunan nampak dibiarkan rusak dan terbengkalai tidak ada penghuninya lagi. Tak hanya itu, kejadian kemasukan maling juga beberapa kali terjadi.
Diantaranya, bangunan Parang Karso yang menjadi bangunan paling tua tempat tinggal raja. Kemegahan bangunan itu saat ini masih terlihat dari patung Paku Buwono (PB) X dan patung wanita bergaya Eropa yang berada di depan bangunan tersebut.
Menurut putri Paku Buwono (PB) XII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau biasa dipanggil Gusti Moeng, bangunan tersebut dulunya digunakan untuk tempat tinggal ayahnya.
Baca Juga: Hadiri Srawungan Sanak Mangkunegaran, Airlangga Hartarto Menitipkan Keraton Surakarta ke Gibran
"Kalau pas acara tingalan jumenengan kita sekeluarga selalu foto di sini. Ini bangunan paling tua tempat tinggal raja. Sinuhun ke-11 dan bapak juga lahir di sana juga. Persis di belakang sini ada kamar dahar. Belakang sana kamar-kamar, ini tingkat tiga. Di dalamnya juga berisi pusaka-pusaka, Payung Brawijaya, tombak," jelas Gusti Moeng, saat berkeliling kawasan Keraton Surakarta, Senin (19/12/2022).

Patung wanita bergaya Eropa itu ternyata juga bagian dari hubungan bilateral yang baik antara Keraton Surakarta dengan Eropa. Gusti Moeng juga menyebut dulunya ada lampu kristal dari Austria, patung-patung dari Italia dan Belanda.
"Kalau patung gajah ini hadiah dari Thailand. Di sebelah ruangan ini ada tempat untuk menyimpan gamelan sekaten," jelasnya lagi.
Tapi sayangnya, ruangan itu saat ini tak terurus dan nampak digembok dari luar. Bangunan lain yang dulunya digunakan tempat tinggal istri raja, juga dibiarkan mangkrak.
Baca Juga: Wilujengan Tandai Dimulainya Pasar Malam Sekaten Keraton Surakarta
Bangunan yang berada di dalam kompleks keraton itu, tahun 1985 ikut terbakar saat kejadian kebakaran Keraton Surakarta. Sampai saat ini, bangunan tersebut tak pernah tersentuh renovasi.
Bagian bangunan lain di dalam keraton yang tak terawat juga terlihat di bangunan Keraton Kulon yang dibangun saat PB X. Di depan bangunan itu ada kolam air mancur yang tidak terawat dengan airnya yang berwarna hijau.

"Ini baru kita bersihkan, harusnya enam tahun lalu. Tapi karena enam tahun ini tidak bisa masuk jadi tidak bisa membersihkan," katanya.
Artikel Terkait
Keraton Surakarta Menggelar Haul Sultan Agung Hanyokrokusumo, Diikuti Ratusan Abdi Dalem
Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Kembalikan Ruh Perayaan Sekaten
Dua Pasang Gunungan Ludes Jadi Rebutan Warga di Grebeg Maulud Keraton Solo