SUARAKARYA.ID: Gebrakan baru dilakukan Reza Purbaya ketika mendalang di pergelaran wayang golek lenong Betawi di Museum Wayang di Kota Tua, Jakarta Tua, Minggu (27/11/2022).
Di tengah adegan pertarungan antara dua kelompok yang berlawanan, tiba tiba ada satu tokoh wayang golek terlempar keluar panggung dan tersangkut di tebingnya.
Sambil menggerakkan golek tokoh lelaki berkepala botak tersebut, dalang Bang Reza minta tolong kepada penonton.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta yang Pertama Suwiryo apa Soemarno? 17 Orang Menjawab Ali Sadikin
Dengan berani seorang gadis kecil yang belakangan diketahui bernama Alana (6 tahun) maju ke depan panggung golek. Alana yang sedari awal mengikuti cerita lenong golek itu segera mengangkat wayang golek yang menggantung di pinggir luar panggung, dan memberikannya kepada dalang Reza Purbaya.
Maka terjadilah dialog hangat antara Alana dan dalang Reza. Sementara Pak Alan ayah Alana, warga RT 06/03 Kelurahan Kebagusan Jakarta Selatan hanya menyaksikan dari kursi penonton pada putri kecilnya itu.
Pengamat budaya dan pariwisata H Abu Galih yang menyaksikan pergelaran itu menilai Reza Purbaya berhasil menarik perhatian penonton anak-anak dan generasi muda.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DKI Hj Zita Anjani Bagikan Minyak Goreng Usai Resmikan Pengaspalan Jalan
Terbukti banyak anak seumuran Alana seperti Asnah yang nonton golek Lenong Betawi bersama ayahnya, Embi, warga Bambu Apus, Kecamatan Cipayung Jakarta Timur terlihat antusias sekali.
Terutama ketika dialog dialog kocak dilontarkan Ki Dalang Reza, tentu saja diawali pantun, baik Alana maupun Asnah tertawa terbahak-bahak.
Lain halnya dengan Umi Kinanthi seorang penonton warga Kecamatan Duren Sawit, yang menilai teknik panggung wayang golek Betawi ini cukup menarik.
"Saat ada suara tembakan terlihat ada apinya di ujung senapan," ujar Umi yang sudah 2 kali menyaksikan pergelaran wayang golek Betawi Reza Purbaya ini.
Cerita yang dibawakan Si Ronda Macan Betawi mengisahkan kesewenang-wenangan penguasa VOC Belanda yang dilawan dengan gigih oleh Si Ronda dan kelompoknya.
Reza Purbaya mengakui memang setting panggungnya seperti cerita Si Unyil agak lebar. "Makanya di balik panggung saya harus dibantu 3 asisten dalang," kata Reza.
Ada 6 orang nayaga yang mengiringinya dengan musik tradisional.. Mereka bergabung dengan Reza sejak ayahnya, Almarhum Tizar Purbaya masih ada.
Usai pergelaran selama dua setengah jam semua awak grup Wayang Golek Lenong Betawi Tizar Purbaya berfoto bersama Ketua II PEPADI DKI Jakarta Sumardi S.Sos bersama crew-nya.
Sumardi mengakui nanti 25 Desember wayang golek lenong Betawi ini juga akan main lagi di Rumah Si Pitung di Situs Marunda, Cilincing Jakarta Utara.
Artikel Terkait
Wakil Ketua DPRD DKI Hj Zita Anjani Tinjau Malaka Jaya dan Pembangunan Fasum/Fasos
Lirik Lagu Sabda Rindu - Lyodra Ginting ... Pipiku Merona Ku Tersipu Malu
Lirik Lagu Untuk Hari Ini - Keisya Levronka ... Cerita Indah untuk Masa Depan Kita
PMI Jakarta Timur Kirim 10 Personel dan 3 Mobil Serta Logistik ke Cianjur
Gubernur DKI Jakarta yang Pertama Suwiryo apa Soemarno? 17 Orang Menjawab Ali Sadikin