• Kamis, 28 September 2023

World Peace Forum di Solo, Bahas Kerusakan Serius Dunia

- Kamis, 17 November 2022 | 16:29 WIB
World Peace Forum ke-8 yang dilaksanakan di Kota Solo dihadiri tokoh lintas agama dari Indonesia dan luar negeri (Endang Kusumastuti)
World Peace Forum ke-8 yang dilaksanakan di Kota Solo dihadiri tokoh lintas agama dari Indonesia dan luar negeri (Endang Kusumastuti)

SUARAKARYA.IDWorld Peace Forum (WPF) ke-8, digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis -Jumat (17-18/11/2022). Forum yang diketuai Din Syamsuddin tersebut dihadiri  sejumlah tokoh lintas agama dari negara-negara di dunia dan dibuka Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.

The 8th World Peace Forum mengusung tema Fraternity and the Middle Path for A Peacefull, Just, and Prospherous World. Forum yang diselenggarakan Centre For Dialogue And Cooperation Among Civilisations (CDCC)  tersebut dimulai sejak tahun 2006 lalu dan kali ini diselenggarakan menjelang Muktamar Muhammadiyah.

"Kali ini hanya menghadirkan sekitar 30-an peserta. Tidak sebanyak tahun lalu," jelas Din Syamsuddin, seusai pembukaan WPF.

Baca Juga: Lirik Lagu Dibanding Dia - Lyodra Ginting ... Aku Mohon Padamu Dengarkanlah

Ada sejumlah masalah yang dibahas dalam forum tersebut.  Menurut Din, saat ini dunia atau  peradaban manusia mengalami kerusakan serius  

Tidak hanya karena Covid-19  tapi Jauh sebelum Covid ,sudah terjadi krisis energi, krisis lingkungan hidup atau berbagai krisis yang melanda dunia yang kemudian mengkristal menjadi kerusakan yang sangat serius.

"Terutama dengan adanya Covid-19 bertambah lagi masalah yang dihadapi oleh dunia. Maka atas dasar itu diperlukan solusi dan solusinya oleh manusia itu sendiri yaitu dengan adanya kebersamaan," jelasnya lagi.

Baca Juga: Lirik Lagu Pemeran Utama Raisa

Untuk itu, perlu dialog dan kerjasama antar pemeluk agama, pendukung peradaban.  Karena tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah sendiri, tapi butuh kebersamaan.

"Alhamdulillah terakhir ini perkembangan wawasan persaudaraan kemanusiaan human fraternity," katanya.

Din juga mengatakan konflik dunia juga terjadi konflik utara dan selatan, barat dan timur  karena dimensi barat dan timur membawa implikasi yang sangat luas. Baik itu dari sudut agama misalnya antara Kristen dan agama-agama lain sebagai agama timur termasuk utamanya Islam.

Baca Juga: Pengaturan Penerbangan Puncak Kepulangan Delegasi G20 Berjalan Lancar

"Maka muncul sama-sama merasa saling membutuhkan. Syaratnya itu harus diletakkan sebuah dialog itu untuk memecahkan masalah dan mencari solusi masalah ini," katanya lagi.

Sementara itu, Bambang Soesatyo mengatakan pihaknya menyambut baik acara yang digagas Prof Din Syamsudin tersebut. Pihaknya berharap  dalam situasi geopolitik dalam situasi global memang kita ikut prihatin," katanya.

Halaman:

Editor: Markon Piliang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dinkes DKI Jakarta Klaim Kasus ISPA Turun

Rabu, 27 September 2023 | 19:14 WIB

Kepala Bakamla RI Resmi Lantik PPPK Tahun 2023

Rabu, 27 September 2023 | 18:09 WIB
X