SUARAKARYA. ID: Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Disarankan untuk segera merombak total jajaran direksi dan Komisaris PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Selama ini BUMD strategis itu diduga salah urus dan syarat nepotisme.
Hal ini penting dilakukan untuk mengusut lebih jauh pesan karangan bunga misterius yang mengungkap dugaan nepotisme di tubuh PT Jakpro.
“Karangan bunga ini sebagai penegasan saja yang ditujukan ke PJ Gubernur dan Ketua DPRD DKI Jakarta.
Ini tidak boleh lama dibiarkan. Sebaiknya, PJ Gubernur DKI segera merombak total semua direksi dan Komisaris Jakpro. Semuanya. Jangan sampai mengurus BUMD strategis tapi syarat Nepotisme,” ujar Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Prasetyo Edi Marsudi Minta Pj Gubernur Harus Segera Benahi Masalah di BUMD Jakpro
Menurutnya, tanpa ada karangan bunga misterius yang dikirimkan ke Balai Kota DKI Jakarta itu, masalah serius sudah terendus lama di tubuh PT Jakpro.
Hal ini tercermin dari kerugian usaha yang dialami Jakpro sejak 2019, 2020, hingga 2021.
Baca Juga: Jakpro Klaim Maret Pembangunan JIS Rampung, Wartawan Ragu Sotf Lounching Tepat Waktu
“Kemungkinan besar, usaha Jakpro pada 2022 ini pun mengalami kerugian.
Karena Jakpro telah membayarkan biaya Formula E hingga sebesar Rp325 miliar,” katanya.
Pria kacamata yang akrab disapa SGY ini pun mengungkapkan, Jakpro megalami kerugian usaha sejak tahun 2019 senilai Rp76,22 miliar.
Kemudian tahun 2018 juga rugi Rp240,8 miliar, dan tahun 2021 mencatat rugi senilai Rp 110.83 miliar. Total kerugian usahanya mencapai Rp. 427,94 miliar.
“PT. Jakpro itu BUMD perseroan terbatas daerah (Perseroda) yang sahamnya 100% milik DKI. Artinya, Jakpro ini milik rakyat Jakarta. Jadi bila PT. Jakpro rugi, maka rakyat Jakarta juga rugi,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mendorong BP BUMD segera bersikap atas karangan bunga nepotisme yang masih misterius tersebut. Prasetyo menduga ada masalah serius di tubuh Jakpro yang bisa menganggu program penugasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Tolong ini bu jadi perhatian. Karena bukan apa-apa, Jakpro ini kan kita proyeksikan sebagai salah satu BUMD terbesar di DKI Jakarta. Ya kalau cuma buat ganjelan saja, mendingan kita singkirin orang-orang seperti itu,” kata Prasetyo menimpali Fitria.
Baca Juga: Pj Gubernur DKI Diminta Bantu Tertibkan Lahan Pertamina Yang Dikuasai Puluhan Pemulung
Sementara itu, VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarief merespon adanya karangan bunga ‘Nepotisme’ yang sempat terpasang di Balai Kota Jakarta.
Pada tahun 2022 ini, akunya, Jakpro melakukan proses Transformasi Korporasi agar perusahaan menjadi lebih sehat secara finansial, lebih luwes/agile dalam bergerak dan lebih tahan terhadap perubahan-perubahan.
“Transformasi korporasi ini akan memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham/stakeholder dalam jangka menengah dan panjang yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah perusahaan yang optimal,” ujar Syachrial Syarief dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).
Artikel Terkait
RUPS, PT Jakpro Rombak Direksi, Widi Gantikan Dwi Wahyu
Kecewa Jawaban BPBUMD Soal MoU Formula E, Sugiyanto Surati Jakpro
Jakpro Klaim Maret Pembangunan JIS Rampung, Wartawan Ragu Sotf Lounching Tepat Waktu
Prasetyo Edi Marsudi Minta Pj Gubernur Harus Segera Benahi Masalah di BUMD Jakpro