Baca Juga: PLN Punya 8,5 GW Pembangkit EBT, Siap Penuhi Kebutuhan Listrik Sektor Bisnis dan Industri
Wahju Hidajat menjelaskan bahwa perempuan tersebut telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
“Saat ini perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Untuk lebih lanjut silakan ditanyakan kepada Polda Metro Jaya,” kata Wahju.
Simpatisan ISIS
Dirilis WartaKotaLive, Jakarta, Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menduga perempuan yang membawa senjata api di depan Istana Presiden, Selasa (25/10/2022) pagi, simpatisan ISIS.
Baca Juga: PLN UID Jatim Bantu Tumbuhkan Mimpi Anak Jalanan Lewat Edukasi
“Pelaku kemungkinan besar adalah lone wolf yang punya simpati terhadap jaringan ISIS,” kata pengamat terorisme itu, Selasa (25/10/2022).
Menurut Ridlwan, hanya jaringan ISIS yang membolehkan kaum wanita melakukan serangan. Sedangkan kelompok terorisme lainnya cenderung melarang wanita melakukan serangan.
“Hanya ISIS yang memperbolehkan wanita melakukan serangan. Alqaeda dan kelompok teror lain melarang wanita ikut berperang, dan hanya laki-laki yang menjadi penyerang,” tuturnya.
Baca Juga: UMS Buka Kelas di Tongmyong University Busan Korea, Tahun Depan Mulai Terima Mahasiswa
Artikel Terkait
Polisi Tangkap 24 Teroris MIT Poso Dan ISIS
Densus 88 Amankan Puluhan Orang Di Sulawesi Tengah Diduga Terkait Teroris
Strategi Menangkal Teroris Terus Digelar Pemerintah
Perempuan Bersenjata Api Diamankan Paspampres di Depan Istana Merdeka
Polisi Dalami Aksi Nekad Perempuan Berhijab Bawa Pistol FN hendak Terobos Masuk Istana