SUARAKARYA.ID: Korps PMII Puteri (Kopri) sebagai organisasi pergerakan harus memberikan manfaat, bagi kemajuan kaum perempuan yang dimulai dari diri masing-masing.
"Ketika membahas ketimpangan digital bagi kaum perempuan, pastikan kita bisa menjadi generasi perempuan yang melek digital," ujar Menaker.
Dia mengungkapkan, hasil riset International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menyebutkan, kaum perempuan yang masuk kategori rentan kerap terbentur hambatan mental dalam penguasaan teknis dan keterampilan teknologi digital.
Semua disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-55 , KOPRI, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (14/10/2022).
"Padahal, kesetaraan gender pada dunia digital juga merupakan bagian dari cita-cita global dalam rumusan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030," kata Menaker.
Karenanya, dia berharap, KOPRI dapat mengakselerasi kompetensi dan keahlian yang dimiliki. Agar bisa menjadi pribadi yang mandiri dan mampu berkontribusi, dalam kemajuan pergerakan organisasi KOPRI.
"Karena itu, KOPRI menjadi bagian penting sebagai agent of change, untuk memperjuangkan perubahan, perbaikan, serta kemajuan kaum perempuan di Indonesia," terang Menaker. ***
Artikel Terkait
Hari Kopri Ke-54, PMII Komisariat Ubhara Bekasi Gelar Dialog Publik
Pekerja Perempuan, Kemnaker Komitmen Dukung Perlindungan di Tempat Kerja
Dampingi Presiden Jokowi, Menaker Tinjau Penyaluran BSU