Baznas Tetapkan Delapan Program Prioritas di Tahun 2023 Untuk Pengentasan Kemiskinan

- Senin, 29 Agustus 2022 | 16:08 WIB
Program Zchicken  menjadi prioritas  pemberdayaan pengusaha mustahik agar berkembang menjadi  pengusaha  maju yang mampu membayar pajar ( pengusaha muzaki).
Program Zchicken menjadi prioritas pemberdayaan pengusaha mustahik agar berkembang menjadi pengusaha maju yang mampu membayar pajar ( pengusaha muzaki).



SUARAKARYA ID: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menetapkan delapan program prioritas Nasional Tahun 2023, demi membantu masyarakat yang membutuhkan dalam berbagai aspek.

Hal itu diungkapkan Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2022, yang diadakan di Jakarta, Rabu hingga Jumat, (24-26/8/2022).

Baca Juga: Entaskan Kemiskinan Masyarakat di Perbatasan, Baznas Kerja Sama dengan BNPP dan TNI

delapan program prioritas Nasional Baznas itu di antaranya meliputi beasiswa, rumah layak huni, rumah sehat Baznas, penguatan Baznas Tanggap Bencana, Baznas Microfinance/Bank Zakat Mikro, ZMart, ZChicken, dan Santripreneur.

"Baznas menyadari betul bahwa aspek pendidikan, ekonomi, dan kesehatan, menjadi sangat penting untuk masyarakat di pascapandemi. Demi membantu umat yang membutuhkan, Baznas akan berfokus pada aspek-aspek itu, tapi tentu saja tidak melupakan aspek lainnya," katanya.

Baca Juga: Mulai 1 September 2022, Baznas-Alfa Group Kelola Sedekah Konsumen

Saidah menambahkan, untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Baznas akan mengembangkan dan menguatkan aspek kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan dakwah advokasi.

Zmart juga menjadi program pemberdayaan  pengusaha lemah menjadi pengusaha kuat paska pandemi.
Zmart juga menjadi program pemberdayaan pengusaha lemah menjadi pengusaha kuat paska pandemi.


"Pelayanan mustahik dibagi dalam dua sisi, yakni yang bersifat aktif dan bersifat pasif. Untuk pelayanan aktif, dilakukan dengan melakukan pendataan dan penelusuran calon mustahik yang akan menjadi penerima manfaat program penyaluran. Sedangkan pelayanan pasif dilakukan dengan menerima permohonan dari calon mustahik untuk menjadi penerima manfaat program penyaluran," ucapnya.

Baca Juga: Buka Rakornas Baznas, Wapres Minta Pengelolaan ZIS Dapat Bermanfaat Entaskan Kemiskinan Ekstrem Hingga 0 %

Nantinya, menurut Saidah, Baznas mencatat dan menindaklanjuti keluhan dari mustahik yang menjadi bagian dari pengelolaan pelayanan mustahik.

Program prioritas Baznas itu akan berjalan dengan baik jika didukung oleh penghimpunan zakat, infak, dan sedekah yang besar.

Seperti yang disampaikan Pimpinan Baznas RI Bidang Penghimpunan Rizaludin Kurniawan M.Si, yang menyebut potensi ZIS dan DSKL tingkat Nasional sangat tinggi yakni mencapai Rp326,7 triliun. Namun per tahun 2021, realisasinya hanya 4,3 persennya saja, yakni Rp14,1 triliun.


Baca Juga: Buka Rakornas Baznas, Wapres Minta Pengelolaan ZIS Dapat Bermanfaat Entaskan Kemiskinan Ekstrem Hingga 0 %


"Untuk total target pengumpulan ZIS-DSKL Nasional Tahun 2023, Baznas menargetkan penghimpunan Rp33 triliun, yang terdiri dari Rp9,2 triliun Baznas RI, 15,8 triliun Baznas Provinsi dan Kab/Kota, dan Rp7,9 triliun LAZ," ujar Rizaludin.

Untuk mencapai target demi kelancaran delapan Program Prioritas Nasional Tahun 2023, Baznas membutuhkan sinergi berbagai pihak, termasuk muzaki, perusahaan, maupun lembaga/instansi.

"Mari bergandengan tangan bersama Baznas, untuk memberi kesejahteraan kepada mustahik dan membantu peran pemerintah dalam pengentasan kemiskinan," ucapnya.***

Editor: Markon Piliang

Sumber: Siaran Pers

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kemnaker Lepas 246 Peserta Magang ke Jepang

Rabu, 29 Maret 2023 | 19:23 WIB

Kemnaker Dukung Perlindungan Pekerja Sektor Migas

Selasa, 28 Maret 2023 | 14:37 WIB
X