SUARAKARYA.ID: Industri digital dianggap sebagai bisnis masa depan, apalagi dari data yang ada, Indonesia memiliki 2.324 startup per Desember 2021. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak kelima di dunia.
Demikian mengemuka dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Potensi Ekonomi Digital dan Perkembangan Startup di Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid sebagai keynote speaker.
Tampil pula, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dan Investment Associate Asiantrust Capital, Jason Christopher sebagai narasumber.
"Dari data Cento Ventures, Indonesia bersaing dengan Singapura sebagai penerima investasi startup terbesar sepanjang 2021 dengan nilai investasi mencapai Rp 85,8 triliun," kata Meutya Hafid.
Baca Juga: Kreatif, Srikandi Banten Perkenalkan Ganjar Pranowo Lewat Turnamen Voli
Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan tren positif perkembangan ekonomi digital ini sejalan dengan perkembangan investasi.
Bahkan dari sejumlah hasil studi seperti Google, Temasek dan Bain and Company pada tahun 2021, menunjukkan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 mencapai USD 4,7 milyar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.
"Dengan capaian ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi populer di Asia Tenggara," lanjutnya.
Baca Juga: Dipimpin Erick Thohir, Kontribusi BUMN Ke Negara Tembus Rp1.200 Triliun
Di tempat yang sama, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan kehadiran pandemi Covid-19 di tengah pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas dan bekerja.
"Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan di masyarakat inilah yang mempertegas bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi," ujarnya.
Untuk menghadapi hal tersebut, lanjut Semuel, dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam mewujudkan agenda transformasi digital di Indonesia.
Salah satu pilar penting terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital menjadi salah satu peranan penting di dalamnya.
Artikel Terkait
Dipimpin Erick Thohir, Kontribusi BUMN Ke Negara Tembus Rp1.200 Triliun
Kreatif, Srikandi Banten Perkenalkan Ganjar Pranowo Lewat Turnamen Voli
Bank Indonesia Dan Plt Gubernur Jatim Lepas Tim Jelajah Kopi Jatim 2022