SUARAKARYA.ID : Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) para kepala Desa dan Sekdes se- Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang berlangsung selama 8 hari di kota Bandung menjadi sorotan publik. Pasalnya, selain dinilai tidak efisien, juga terkesan hanya menghambur-hamburkan uang.
Menurut Eko salah seorang pengamat kebijakan publik di Kabupaten kerinci mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kab. Kerinci itu memungut biaya sebesar Rp.3,5 juta per orang. Sedangkan penggunaan anggaran yang sebenarnya tidak sebesar itu.
“ kami menduga kuat, pihak panitia mengambil keuntungan besar dibalik kegiatan itu,” Kata dia kepada wartawan di Bandung, Selasa (28/06/2022).
Baca Juga: Dua Tersangka Korupsi Tetap Diadili Kendati Sudah Kembalikan Kerugian Negara
“ Saya dapat bocoran soal berapa biaya yang sebenarnya. Misalnya, untuk akomodasi di Hotel Horison harga per pack nya berkisar antara Rp.425.000 hingga Rp.450.000 per orang. Tapi ada dugaan di mark up oleh panitia. Besarannya sekitar Rp.650.000 per orang. Selisihnya cukup besar,” bebernya.
Karena itu, Ia meminta agar pihak berwenang turut terjun mengungkap soal dugaan penggelembungan dana itu. Karena anggaran yang digunakan untuk kegiatan tersebut adalah anggaran negara.
“ Aparat penegak hukum harus turun tangan, supaya ada efek jera kedepan,” tandasnya.
Menurutnya, jika dilihat dari sudut efisiensi, kegiatan itu sebenarnya bisa dilaksanakan di Kabupaten kerinci, dan tidak harus jauh-jauh lintas provinsi.
“ Disini juga kan fasilitas memadai, mengapa harus jauh-jauh ke Bandung, ada apa??,” cetusnya.
Artikel Terkait
Terdakwa Adam Deni Gearaka Banding, Ni Made Dwita Pikir-pikir Dengan Hukumannya
Penyidik Pidsus Kejari Jakarta Utara Tahapsatukan Berkas Kasus Dugaan Korupsi Rp 20 Miliar
Penyidik Kejagung Belum Tetapkan Tersangka Penyerobot Hutan Rugikan Negara Rp 600 Miliar
Dua Tersangka Korupsi Tetap Diadili Kendati Sudah Kembalikan Kerugian Negara