Dua Kapal Tenggelam Diterjang Ombak Besar, ABK Gunakan Triplek Agar Tetap Mengapung

- Selasa, 24 Mei 2022 | 00:31 WIB
Keempat ABK selamat karena gunakan triplek sebagai rakit darurat. (Istimewa)
Keempat ABK selamat karena gunakan triplek sebagai rakit darurat. (Istimewa)


SUARAKARYA.ID: Empat anak buah kapal (ABK) selamat karena menumpang triplek yang dijadikan rakit darurat agar bisa tetap mengapung, saat sebuah kapal pengangkut material tenggelam di perairan Sepudi, Sumenep.

Menurut Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, keempat ABK itu masing-masing Abdi Manab (35) sebagai nahkoda, Sulfikri (42), Hosni Mubarok (35), dan Warib (42), semuanya warga Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, selamat dari maut. “Mereka selamat karena menggunakan papan-papan muatan kapal sebagai rakit," ujarnya.

Saat kejadian, kapal layar motor (KLM) Anugrah Ilahi itu sedang mengangkut muatan berupa semen 700 sak, triplek 50 lembar, kalsiboard 100 lembar. Mereka berangkat dari Pelabuhan Panarukan Situbondo menuju dengan Pelabuhan Batuguluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

Baca Juga: Woko Channel Tak Kunjung Upload, Netizen Pertanyakan Bubar Atau Lanjut

Setelah mengarungi lautan selama 7 jam, tiba-tiba kapal dihantam angin dan ombak besar yang menyebabkan kebocoran di bagian haluan depan lambung kapal.

Upaya penambalan darurat tak mmebuahkan hasil. Air mengalir deras ke dalam hingga ke mesin kapal. Sebelum kapal benar-benar tenggelam, para ABK langsung melompat menyelamatkan diri dan menaiki triplek agar bisa tetap mengapung.

Mereka berhasil bertahan di rakit darurat hingga akhirnya pertolongan tiba. Sejumlah nelayan bersama petugas Syahbandar, Polsek, dan Koramil Gayam berhasil mengevakuasi keempat ABK tersebut.

Baca Juga: Shipper Tawarkan Solusi Ekspedisi Dan Pergudangan Bagi Pelaku UMKM

Sementara di perairan Lamongan, 2 nelayan selamat dan 1 lainnya belum ditemukan ketika kapal motor nelayan (KMN) yang ditumpanginya diterjang ombak besar, pada Senin (23/5/2022) dini hari.

Kedua korban selamat adalah nahkoda KMN bernama Saiful Arif (39) warga asal Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan ditemukan, dan 1 ABK bernama Khidfirul Aziz (40), asal Desa Weru Kecamatan Paciran. Mereka berhasil ditemukan dalam waktu yang berbeda.

Nahkoda kapal pertama kali ditemukan oleh kapal nelayan asal Dusun Cumpleng, Desa Brengkok, Brondong. Sedangkan Khidfirul Azis diselamatkan oleh kapal nelayan Dua Putra, asal Kelurahan Blimbing, Paciran, beberapa jam kemudian.

Baca Juga: LGBT Berkibar Di Kantor Kedutaan, Inggris Dituntut Minta Maaf

Menurut Kasat Polairud Polres Lamongan, AKP Erni Sugihastuti, penemuan kedua korban itu dilaporkan oleh warga kepada Miftah selaku Ketua RN Kemantren dan Sat Polairud. "Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarganya,' ujarnya.

Hingga saat ini, pihaknya dibantu Kapal BKO Dit Polairud Polda Jatim bersama masyarakat nelayan dan HNSI Lamongan masih berusaha mencari satu lagi ABK bernama Matakim (50), warga asal Dusun Sentol Desa Kemantren Paciran, yang belum ditemukan.

Menurut pengakuan korban yang selamat, saat kapal mereka tenggelam, Matakim mengenakan kaos putih, memakai training warna hitam, rambut cepak, dan berkulit sawo matang.

Halaman:

Editor: Dwi Putro Agus Asianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X