SUARAKARYA.ID: Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan (KTKI) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), menyelenggarakan kegiatan Progam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) berupa workshop dengan tema "Kesehatan Masyarakat dan Komunitas Optometris", bertempat di Hotel Harris Festival Citylink, Bandung, pada Kamis (19/5/2022) lalu.
Kegiatan workshop diawali dengan mengumandangkan Mars IROPIN. Dalam sambutan Ketua Pengurus Daerah Jawa Barat yang diwakili oleh Totok Purwanto, A.Md.RO, SKM menyampaikan pentingnya peranan optometris pada layanan kesehatan masyarakat.
Sementara, sambutan Ketua Umum Pengurus Pusat IROPIN, Nova Joko Pamungkas, A.Md.RO., S.E., M.M. menyampaikan perihal urgensi KOMUNITAS dalam memberikan pelayanan yang paripurna kepada masyarakat.
Baca Juga: DKI- BPJS Tingkatkan Cakupan Jaminan Kesehatan Masyarakat Di Jakarta
Arief Witjaksono, A.Md.RO.,SKM.,MM, sebagai pembicara menjelaskan, peranan komunitas optometris dalam mengatasi gangguan penglihatan, pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan oleh Optometris merupakan promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Peranan profesi Optometris dalam masyarakat yaitu meliputi educator and health promotor, Researcher, Care Provider, dan Comunicator, ajakan kepada komunitas Optometri untuk melakukan Peranan yang optimal terhadap profesinya menutup bahasan sesi pertama materi workshop.
Bahasan dari pembicara kedua tentang Skrining Kelainan Refraksi dan Gangguan Penglihatan pada anak usia sekolah di masyarakat yang dibawakan oleh Anggit Nugroho, A.Md.RO., S.Pd., M.M., diantaranya memaparkan akan pentingnya alat peraga skrining yang akan digunakan terhadap pemeriksaan visus khususnya pemeriksaan pada anak.
Baca Juga: Natal & Tahun Baru, Pemerintah Tingkatkan Keamanan, Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Dilanjutkan dengan pengenalan aplikasi peek acuity yang merupakan aplikasi menyerupai Snellen Chart yang sebenarnya yang dapat diakses oleh telepon genggam pintar kemudian disambung dengan peragaan cara penggunaan Rosenbaum Chart kepada peserta dan diakhiri dengan saran rujukan pasien yang memiliki kelainan organik sehingga mendapatkan penanganan yang tepat dan terbaik.
Rencana tindak lanjut dari kegiatan Workshop ini seperti yang disampaikan oleh Agustinus Budiarto, A.Md.RO, adalah dengan mulai melakukan pemeriksaan tajam penglihatan dalam acara pelayanan masyarakat yang terjadwal dan terprogram, melakukan penelitian mengenai Optometri di Indonesia, meningkatkan kualitas profesi Optometri dengan melaksanakan seminar ataupun Workshop, pelatihan skrining tajam penglihatan kepada anak menggunakan alat yang sesuai dan melakukan sistem rujukan apabila memiliki kendala dalam melakukan pemeriksaan. ***
Artikel Terkait
Isi Industri Pertambangan Sultra, Kemnaker Percayakan BPVP Kendari Siapkan SDM KompetenĀ
UWKS Mulai Berani Gelar Wisuda Secara Luring
Puncak HUT Ke-61, Bank bjb Gelar Beragam Kegiatan Dan Hiburan
Akhirnya Satu Pasangan Bulu TangkisĀ Ganda Putri Indonesia Maju Ke Final
Dua Direksi bank bjb Masuk TOP 100 Most Oustanding Women 2022