SUARAKARYA.ID: LGBT yang topiknya diangkat Deddy Corbuzier lewat podcast menghadirkan pasangan LGBT, Ragil Mahardika dan Frederik Vollert asal Jerman, menuai reaksi keras dari berbagai kalangan.
Mereka menyayangkan kenekatan Deddy Corbuzier yang mempublish kehidupan pasangan LGBT yang bertentangan dengan ajaran agama manapun tersebut, pada 7 Mei kemarin.
Netizen menuding ulah Deddy Corbuzier mengangkat topik LGBT ini hanya sekedar untuk popularitas kontennya saja. "Bicarain agama, cari makan di media paling ampuh," tulis akun @ahli-Nu****
Para penggemar podcast Deddy Corbuzier itu juga menumpahkan uneg-uneg kekecewaaannya. "Podcast @mastercorbuzier skg banyak sampah, mungkin skg tempat sampah ya..." tulis akun @att-t***
Baca Juga: Woko Channel Makin Populer, Ini Profil Pak No Galino Yang Bikin Penontonnya Penasaran
Selain berkomentar keras, kalangan netizen yang tak suka LGBT juga membuat gerakan riil. Dalam tweeter kemarin, tagar #UnsubscribePodcastCorbuzier sempat menjadi trending.
Imbasnya tidak main-main. Sebelum podcast itu diunggahnya ke YouTube, Deddy masih memiliki 20 juta follower di Instagram. Tapi usai banjir kritikan jumlah follower Deddy Corbuzier melorot tinggal 11,1 juta.
Reaksi keras penolakan LGBT bukan hanya dari kalangan netizen. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Deddy Corbuzier belajar lagi. "Saya berharap yang punya podcast itu paham kalau Islam melarang dan mengutuk LGBT. LGBT itu harus diamputasi bukan ditoleransi," ujar Ketua Umum MUI, Cholil Nafis melalui akun Twitternya.
Baca Juga: Woko Channel Awalnya Diejek Orang, Kini Malah Pada Minta Diajak Gabung
Ungkapan Nafis itu juga mendapat respon dari para tokoh. "Sepertinya LGBT sedang dibukakan pintu. Apakah komunitas mereka sdh masuk ke dalam kekuasaan?" tulis Muhammad Said Didu di tweeter.
Artikel Terkait
Ini Klarifikasi JIP Bekasi Soal Undangan Hoax LGBT