"Isoter juga kita siapkan, tenang saja. Untuk sementara kita kirim ke Donohudan dulu," jelasnya.
Gibran meminta kepada masyarakat untuk tetap tenamg, meskipun kasus bertambah tetapi case fatality rate atau tingkat fatalitas kasus rendah dan tidak separah tahun lalu.
Terkait PTM 100 persen, Gibran mengatakan di Kota Solo akan tetap berjalan. Sekolah yang tidak ada kasus positifnya akan tetap melaksanakan PTM 100 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan melonjaknya kembali kasus Covid-19 di Kota Solo kemungkinan merupakan dampak dari Nataru.
Baca Juga: Omicron Masuk Indonesia, Wali Kota Solo Minta Masyarakat Tenang
"Pemerintah kan juga sudah memperingatkan jika akhir Januari hingga pertengahan bulan Februari akan terjadi peningkatan kasus, ternyata memang betul,. Di Kota Solo, sudah meningkat," jelas Siti.
Tetapi menurut Siti sebenarnya bisa diantisipasi yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Seperti memakai masker, menjaga jarak dan tidak bepergian jika tidak penting.
"Kalau tahu fisiknya gak sehat segera ke Puskesmas terdekat dan isolasi. Kalau dibilang sejauh ini fatality rate rendah, jangan bicara fatality rate karema kesakitan bisa menularkan ke yang lain, kalau yamg ditulari itu tidak bergeja tapi nanti kalau menularkan ke lansia atau komorbid bisa jadi bergejala," paparnya.
Baca Juga: Waduh Jumlah Siswa Yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Di SMA Warga Bertambah
Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Kota Solo, pada hari Jumat ,(28/1/2022) ada tambahan delapan kasus dengan 34 menjalani isolasi dan enam menjalani perawatan. Sehari sebelumnya ada tambahan tujuh kasus positif Covid-19 dengan 27 oramg menjalani isolasi dan lima orang menjalani perawatan. ***
Artikel Terkait
12 Guru Dan Siswa Terpapar Covid-19, SMA Warga Di Solo Hentikan PTM
PTM 100 Persen Ditutup, Ada Siswa di DIY Terpapar Covid-19