SUARAKARYA.ID: Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. DR. Turnagogo Sihombing, mengatakan, capaian vaksinasi covid-19 di Papua Bara baru 55 persen.
Nah ini terjadi dipengaruhi berbagai faktor. Antara lain Masih perlu meningkatkan kerja sama lintas sektoral.
Antara lain untuk memutus penebaran covid 19. Apalagi masuk varian baru Omicron.
"Nah masalah data penduduk di Papua Barat belum terkafer baik. Jadi jumlah yang terekspos saat ini hanyalah warga yang terdaftar di Capil saja," kata Kapolda Tornagogo di Aimas, Rabu (19/1/2022).
Masih banyak masyarakat Papua Barat yang belum terdaftat. Maka menjadi kewajiban pihak terkait untuk mengidentifikasi dan mencatat masyarakat Papua Barat seluruhnya.
Dengan mengetahui jumlah penduduk yang sebenarnya, itu sangat membantu.
"Saat ini saya sedang menyebarkan kuisner untuk diisi masyarakat Papua Barat. Ini sangat bermanfaat bagi kebutuhan data pihak-pihak berkompeten," kata Kapolda.
Saat ini amat sulit bagi pemerintah untuk mengetahui pasti jumlah penduduknya.
Karena itu dibutuhkan partisipasi semua pihak untuk menyukseskan akurasi data penduduk di Papua Barat.
Di Papua Barat tingkat partisipasi penerima vaksinasi covid 19 masih 55 persen.
Ini membuat masyarakat terutama pihak yang mempengaruhi orang untuk menolak vakasinasi covid 19 harus sadar.
"Orang bodok yang biasanya mempengaruhi masyarakat tolak vaksinasi. Orang- orang seperti itu termasuk manusia lemah berpikir," kata Kapolda.
Ia mencontohkan, hingga kini ada 3 kabupaten dengan tingkat partisipasi vaksinasi rendah.
Yaitu, Pegunungan Arfak, Tambrauw dan Maybrat.
Sedangkan kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong urutan pertama dan kedua.
Urutan ketiga dan keempat. Adalah kabupaten Fakfak dan kota Sorong. ***
Sumber: Hasil Wawancara suarakarya.id