Warga Bangga Pemerintah Makin Banyak Rekrut Pemuda Papua Jadi Anggota Polri, Kurangi Pengangguran

Menjawab pertanyaan suarakarya.id, Yustus mengaku, banyak  pemuda di Papua orang terdidik dan taat agama. Dan tentunya sanga menjungjung tinggi adatnya. “Namun  terkadang mereka lupa karena  kemungkinan  telah dipengaruhi budaya lain. Sehingga mereka sering mabuk miras maupun mengonsumsi narkoba,” kata Yustianus.

Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru, juga mengimbau  pemuda pelajar dan mahasiswa  orang asli Papua untuk segera menyesuaikan diri dengan perkembangan  teknologi saat ini. “Kalau tidak menyesuaikan diri  di era teknologi dewasa ini memang sulit untuk bersaing dengan  pemuda pemudi di daerah lain,” kata Bupati Kamuru.

Bupati Kamuru mengimbau mahasiswa dan pelajar yang menimba ilmu di luar Papua dan Papua Barat untuk belajar dengan giat. Karena dengan belajar yang benar,  pemuda Papua mampu beradaptasi dengan kondisi perkembangan teknologi dewasa ini.

Terkait rekrutmen pemuda Papua Barat jadi anggota Polri,  Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, mengatakan,  1.496 Bintara Otsus untuk berperan sebagai agen dan perintis perubahan dalam pengabdian di institusi Polri untuk tanah Papua.

 "Sudara  harus menjadi agen dan perintis perubahan di tempat tugas masing-masing, serta niatkan pelaksanaan tugas kalian sebagai ibadah untuk melanyani.  Melindung dan mengayomi masyarakat dengan hati," ujar Kapolda.

 Di tempat terpisah  Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan pembekalan nilai-nilai kebangsaan kepada 1.496 Bintara Afirmasi Otsus Polda Papua Barat.

  Pangdam menegaskan,  untuk membangun suatu bangsa terdapat tiga persyaratan.

 “Yang pertama membangun Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur dan regulasi atau aturan. Namun yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia karena apabila SDM bagus maka kita tidak akan tertinggal oleh daerah lain,” katanya. ***

Sumber: Wawancara suarakarya.id