SUARAKARYA.ID: Yustianus, warga asli Papua di Sorong bangga dan memberikan jempol kepada Pemerintah Indonesia. Terutama Polri karena bisa merekrut 1.496 Bintara Airmasi Otonomi Khusus (Otsus) Papua menjadi Polisi.
Menurut Yustianus, masyarakat Papua memang sangat antusias karena pengangguran di Papua Barat kini makin tinggi. Sehingga upaya merekrut pemuda Papua menjadi anggota Polri, sangat terpunji.
“Kami berharap program rekrutmen pemuda pemudi Papua menjadi aparatur negara terus berlangsung tiap tahun. Memang disadari bahwa rekrutmen anggota Polri membutuhkan persyaratan cukup ketat terutama di bagian kesehatan,”katanya.
Menyadari hal itu belakangan ini orang tua pemuda pemudi di Papua dianjurkan untuk menjaga kesehatan putra-putrinya. Terutama anak-anak harus dididik untuk hidup bersih dan bebas dari minuman keras dan narkotika.
Karena menut Yustianus pendidikan pertama di rumah menjadi hal penting menjawab persoalan rekrutmen calon anggota Polri dan TNI. “Mengapa saya sampaikan begini karena saat ini minuman keras dan narkoba marak di Papua Barat. Ini sangat mengkhawatirkan masa depan bangsa di daerah ini,”katanya.
Ia, mengingatkan bahwa lulus pemeriksaan kesehatan untuk menjadi anggota Polri maupun TNI itu paling utama. Intinya, harus lolos tes kesehatan. Nah kalau pemuda yang sering mabuk miras apalagi pernah mengonsumsi sabu atau narkotika lainnya, itu sulit lolos tes kesehatan.
Sebenarnya, lanjut Yustianus, adat apalagi masalah agama di Papua ketat sangat dijunjung tinggi. Namun terkadang anak-anak muda di daerah ini lupa menjalankan kebiasan atau budaya orang Papua yang sangat menghargai orang lain. Utamanya menjaga diri dari berbagai bahaya.
Artikel Terkait
Polda Papua Barat Siap Amankan Natal Tahun Baru 2021/2022
Komunikasikan Percepatan Kesejahteraan Papua, Menteri Johnny : Pemerintah Orkestrasi Lewat Satgas
Update Perkembangan Vaksinasi Covid-19 Di Papua Barat Kabupaten Sorong Urutan 2
Polda Papua Terjunkan 380 Personel Tangani Bancana Banjir,Longsor Kota Jayapura
Upaya Kumham Papua Barat Jadi Roll Model Anti Korupsi, Untuk Hilangkan Kinerja Rugikan Keuangan Negara