Ramadan: Evaluasi, Tindaklanjut dan Istiqamah 5

- Rabu, 29 Maret 2023 | 07:10 WIB
 Ramadan: Evaluasi, Tindaklanjut dan Istiqamah 5 (Istimewa)
Ramadan: Evaluasi, Tindaklanjut dan Istiqamah 5 (Istimewa)


Dr Hamzah Khaeriyah

SUARAKARYA.ID: Secara sederhana ketaatan kepada Allah mencakup melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Kemudian juga pada taat pada kontrak yang dibuat dengan sesama manusia. Yang terkait keluarga dan pekerjaan atau muamalah.

Pandangan   ini menghendaki bahwa konsep ketaatan itu sangat luas dan dilakukan secara terintegrasi.

Baca Juga: Sebidang Tanah di Jalan Achmad Yani Kota Sorong Dua Kali Dieksekusi, Dipertanyakan Warga

Mengabaikan salah satu aspek akan memberikan dampak pada makna  konsep ketaatan.

Bagaimana fakta sosiologis tentang konsep ini. Terdapat empat tipikal - a. Kuat beribadah kepada Allah  namun lemah dalam taat atas kontrak dengan manusia - b. Taat terhadap kontrak  tapi lemah pada pelaksanaan ibadah; c.

Selanjutnya  Lemah pada ibadah dan juga lemah pada kontrak sesama manusia - d. Kuat ibadah dan kuat juga pada kontrak sesama manusia.

Tifikal  keempat atau d yang menjadi harapan dalam doa. Mengapa tifikal  keempat yang diharapkan. Karena hukum kehidupan dunia adalah kerja dan kerja.

Konsep kerja adalah keseriusan manusia untuk melaksanakan asas ketaatan pada ibadah dan kontrak pada sesama manusia.

 Istilah ibadah, merupakan istilah fikhi  yang kemudian menjadi istilah sodiologis, sedang kerja dalam ilmu fikih disebut muamslah. Yang  memberi ruang interaksi antar sesama untuk kesepakatan tertentu.

Jadi konsep kerja dalam ilmu fikhi, yang secara sosiologis mengalami degradasi makna, yang menghilangkan aspek ibadah, karena dipandang tidak memberikan dampak finansial.

Bahwa konsep ibadah yang seperti ini tidak sepenuhnya benar. Karena ibadah zakat sebagai ibadah kehartaan, justru bermain pada pengeluaran  dan penerimaan keuangan.

 Ibadah haji, juga memberikan dampak pada finansial karena terdapat interaksi layanan keuangan untuk memperoleh fasilitas.

Baca Juga: Puasa dan Produktifitas Kinerja

Nah, bagaimana dengan ibadah shalat dan puasa. Ibadah shalat, juga membutuhkan finansial  walaupun pada masa awal yakni pada pembelian pakaian shalat dan bahkan dengan era kontemporer.


Air yang digunakan juga berwudu sebagai air yang difasilitasi oleh perusahaan tertentu juga harus berbayar sebagai kebutuhan air rumah tangga.

Bahwa ilmu fiqhi membedakan kedua istilah fikhi ibadah  dan fikhi muamalah.

Pasalnya kepentingan pembahasan keilmuan yang harus memiliki ciri, objek dan metodologi, serta aksiologis.

Tetapi  jika dilihat dari sisi ilmu keislaman, yang  landasan utamanya adalah wahyu. 

Posisi wahyu dikaitkan dengan   konsep dasar penciptaan manusia oleh sang pemilik alam semesta adalah beribadah.

Baca Juga: 3.466 Gadis Kulit Putih Inggris Jadi Mualaf Langsung Pakai Jilbab karena Muak dengan Imoralitas Sekitarnya

Ini sebagaimana dalam Alquran : Wama  khalaqtu aljin wal ins illa liyabudun.

Sisi lain  tentang kerja dalam Alquran ditemukan dua kosa kata yang berbeda yakni al fi'l dan al 'amal. Kedua kosa kata ini diartikan dengan kerja. ***

Wallahu A'lam

Oleh: Rektor IAIN Sorong - Dr Hamzah Khaeriyah

Editor: Dwi Putro Agus Asianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gibran Bagi-Bagi Sepatu Gratis di Ajang CFD Solo

Minggu, 28 Mei 2023 | 18:43 WIB
X