SUARAKARYA.ID: Banyaknya Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis komunitas Pondok Pesantren (Ponpes) yang dibangun Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), merupakan upaya serius Kemnaker untuk mengatasi kesenjangan untuk meningkatkan kompetensi Alumni Ponpes dalam memenuhi persaingan di pasar kerja.
Perlunya BLK Komunitad, karena eelama ini Ponpes hanya menyiapkan lulusannya menjadi ahli agama. Sementara, kompetensi sesuai kebutuhan pasr kerja menjadi prioritas kedua.
"Untuk menjawab kebutuhan kompetensi di saat usia Alumni ponpes sedang produktif, maka kita bangun BLK-BLK Komunitas untuk mempercepat pengembangan kompetensi masyarakat menghadapi pasar kerja yang berubah cepat, " tutur Menaker Ida Fauziyah.
Hal itu dikemukakan Menaker, saat berdialog Podcast dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bertajuk 'Dorong BLK Komunitas Penuhi Kebutuhan Pasar Kerja' di Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Hingga tahun 2022, Kemnaker telah membangun sebanyak 3757 BLK Komunitas sebagai lembaga pelatihan berbasis masyarakat.
BLK Komunitas ini menjadi solusi untuk mengatasi ketertinggalan sumberdaya manusia, dan mengatasi kesenjangan kompetensi, warga masyarakat di perdesaan dan wilayah-wilayah pinggiran.
Baca Juga: Pengawas Ketenagakerjaan Wajib Pastikan Kesepakatan Pengusaha dan Pekerja Sesuai Permenaker 5/2023
Menaker menyatakan, urgensi dan manfaat BLK Komunitas dalam mengatasi kesenjangan kompetensi telah terbukti nyata. Salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Di BLK Komunitas sekitar Mandalika, telah menyiapkan menjadi pekerja pariwisata. Itu demand-nya sangat tinggi dalam upaya memenuhi kebutuhan Mandalika sebagi destinasi superprioritas," terang Menaker.
Setelah ditetapkannya KEK Mandalika menjadi salah satu destinasi pariwisata superprioritas, maka pasar kerja dan peluang usaha semakin terbuka lebar.
"Jadi anak-anak ponpes sekarang, mereka siap menjadi resepsionis, guide tour bahkan therapy spa. Itu santri-santri yang secara ilmu agama kuat, tapi mereka memiliki kompetensi di bidang pariwisata," tuturnya.
Menaker dengan twgas mengatakan, pihanya
terus berinovasi mencari cara terbaik, dan mencari terobosan yang inovatif dalam teknis pelaksanaan pembangunan BLK Komunitas. Sekaligus, pengembangan kurikulum pelatihan vokasi yang dapat diimplementasikan di BLK Komunitas.
"Terobosan pengembangan kurikulum pelatihan vokasi ini, tentu saja menyesuaikan kondisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini," ujarnya.***
Artikel Terkait
Menaker Sebutkan Kemnaker Telah Membangun 3.757 BLK Komunitas Periode Tahun 2017 - 2022
49 RTLH dan RKB Ponpes Kado Spesial dari Rachmat Hidayat untuk KLU dan Lombok Tengah
Presiden Joko Widodo Didampingi Menaker Meresmikan PYCH di Jayapura
Kemnaker dengan Pearson Vue dan Certiport Jajaki Kerja Sama Sertifikasi Profesi