SUARAKARYA.ID: Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengatasi permasalahan kemacetan. Berbagai kemudahan dalam bermobilitas sejatinya telah dihadirkan sebagai solusi mengurai kepadatan lalu lintas.
Bahkan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadikan program pengendalian kemacetan sebagai agenda prioritas. Namun kunjung berhasil.
Pasca pandemi Covid-19, aktifitas masyarakat normal. Maka kemacetan semakin parah.
Ragam langkah ditempuh sebagai upaya mengendalikan kemacetan, di antaranya dengan integrasi moda transportasi publik seperti bus Transjakarta, MRT, dan LRT yang memudahkan warga dalam berpindah moda.
Baca Juga: Presiden Resmikan Ruas Tol Sayung-Demak, Solusi Atasi Kemacetan Pantura
" Upaya memindahkan masyarakat berkendara pribadi ke transportasi umum gagal. Kendaraan pribadi semakin menumpuk di jalan raya, kendaraan roda dua, bak kumpulan iksn teri. Hal ini karena masyarakat enggan ke angkutan umum massal," kata pengamat Transpirtasi Joko Setijowarno.
Pada jam sibuk, masayarakat sulut menghindar kemacetan. Jarak tempuh 1 km- 5 km semakin lama.
"Hal ini karena volume motor semakin membludak," kata Joko.
Baca Juga: Macet Parah, Semrawut dan Jalan Rusak Buat Kepala Pengendara Pening Plus Mumet
Langkah Pemprov DKI misalnya, melakukan pembangunan MRT Fase 2A (Bundaran HI-Kota) dan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai).
“Program-program peningkatan sarana transportasi massal di Jakarta ini salah satunya bertujuan untuk mempermudah akses mobilitas warga dalam beraktivitas sehari hari, sekaligus dapat menunjang pertumbuhan roda perekonomian,” kata Pj Gubernur Heru, Selasa (21/3/2023).
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota) per 25 Februari 2023 telah mencapai progres 20,33 persen.
Sementara itu, untuk LRT Jakarta Fase 1B rencananya akan memiliki panjang sekitar 6,4 kilometer dan konstruksi lelangnya dilakukan pada Juni 2023.
Baca Juga: Ramah Lingkungan Anti Kemacetan
Heru menjelaskan, dalam proses pembangunan sarana transportasi massal ini, Pemprov DKI bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah pusat, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian BUMN.
Termasuk dalam program Penataan Kawasan Stasiun Tahap 2, seperti di Stasiun Tebet, Stasiun Palmerah, dan Gondangdia. Sedangkan, Stasiun Manggarai sedang dalam perencanaan untuk penataan lanjutan.
Selain itu, untuk mengurangi penumpukan penumpang commuter line di stasiun Tanah Abang, penambahan jalur kereta juga dilakukan. ***
Baca Juga: Macet Parah, Semrawut dan Jalan Rusak Buat Kepala Pengendara Pening Plus Mumet
Artikel Terkait
Didukung, Ganjil Genap Solusi Mengurai Kemacetan Jakarta
Diukur Oleh Tom Tom Traffic Index, Kemacetan Jakarta Turun 8 Persen
Diberi Penghargaan Internasional Di Bidang Transportasi, Kemacetan Jakarta Masih Parah
Pidato Politik Demokrat Jakarta Kerahkan Puluhan Ribu Massa, Mujiyono: Kami S14p
Heru Budi Pastikan Stok Sembako di Jakarta Aman
Pj Gubernur Heru Terus Upayakan Tata Jakarta Hingga Menjawab Tantangan Pasca-Pemindahan Ibu Kota