Gelar Ngopi Kebangsaan, RHEMA Menilai Solo Punya Pondasi Kuat Bangun Toleransi

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 18:19 WIB
Ketua Umum RHEMA Dwi Urip Premono dan Romo Aloys Budi Purnomo di acara Ngopi Kebangsaan (Endang Kusumastuti)
Ketua Umum RHEMA Dwi Urip Premono dan Romo Aloys Budi Purnomo di acara Ngopi Kebangsaan (Endang Kusumastuti)

 

SUARAKARYA.ID: kota solo dinilai sebagai kota dengan toleransi tinggi karena memiliki pondasi yang kuat dari nilai-nilai agama berpadu dengan nilai-nilai budaya. Nilai-nilai tersebut bukan sesuatu yang baru dibentuk melainkan sudah ada sejak turun temurun.

"Tapi meski sudah punya landasan kuat tetapi saja  ada ancaman terpaan dari luar dan ini mudah sekali masuk meski sudah dikunci dari luar. Hal ini yang perlu dicermati dan harus ada langkah antisipasi," jelas Ketua Umum RHEMA (Reformasi Humanis Etika Madani),  Dwi Urip Premono, di rumah dinas Wakil Wali kota solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/3/2023).

Langkah antisipasi itu yang kini dilakukan RHEMA melaluii acara Ngopi Kebangsaan yang mengundang tokoh atau pemimpin dari lintas agama serta elemen masyarakat dari lintas agama

Baca Juga: Sentilan Anies ke Menko Sekadar Mengingatkan Komitmen Kita pada Konstitusi

Acara Ngopi Kebangsaan di kota solo tersebut merupakan yang kedua setelah sebelumnya di Jakarta. RHEMA juga akan melakukan roadshow ke sejumlah daerah lain untuk kegiatan yang sama.

"Kita awali dengan para tokoh agama karena mereka memiliki peran penting sebagai opinion leader yang bisa didengar oleh umatnya," jelasnya lagi.

Tujuan dari kegiatan tersebut menurut Dwi adalah semangat kesetaraan dan semangat toleransi.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, PMJ Patroli ke Tempat Hiburan Malam, Ada Cafe yang Langgar Jam Operasi

Salah satu narasumber Ngopi Kebangsaan di kota solo, Romo Aloys Budi Purnomo yang juga pengajar program Doktor Ilmu Lingkungan Unika Soegijapranata. Romo Budi mengatakan untuk membangun kebangsaan yang kuat dalam keberagaman, harus memiliki cara pandang positif.

"Diatas kesetaraan dan toleransi harus ada persaudaraan yang sejati. Kita buang semua prasangka dan mulai berpandangan positif kepada siapapun ini akan menjadi lebih indah," katanya.

Romo Budi mengibaratkan seperti sebuah saxophone, dimana di sana ada tombol kecil, sedang dan besar. Jika ditambah dengan embusan nafas kebaikan ,aka akan tercipta keindahan.

Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu SCTV Hari Ini - Sabtu, 18 Maret 2023: Bagaimana SIkap Denis Kepada Sakinah?

Selain Romo Aloys Budi Purnomo, acara Ngopi Kebangsaan itu juga menampilkan narasumber dari tokoh agama lain. Yakni dari unsur Kristen, Pendeta Retno Ratih. Unsur Islam KH. M Mashuri, yang juga Ketua PCNU kota solo.

Halaman:

Editor: Dwi Putro Agus Asianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X