SUARAKARYA.ID: Dalam Rakernas I KSPSI, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajak kalangan buruh atau serikat pekerja memperkuat kolaborasi dan kemitraan dengan mengedepankan negosiasi.
"Kurangi demo-demo itu, mari kita bicarakan setiap masalah dengan negosiasi," kata Anton Supit, Ketua Umum Apindo, saat memberikan sambutan pada Rakernas I KSPSI, di Mega Anggrek Hotel, Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Pada Rakernas I KSPSI itu, Ketua Umum Apindo Anton Supit mengapresiasi kesediaan Moh. Jumhur Hidayat memimpin serikat pekerja. "Tidak ada orang yang memiliki kompetensi mau memimpin serikat pekerja," ujarnya.
Baca Juga: Bertemu di Amman, Menaker Tawarkan Kerja Sama Ketenagakerjaan pada Menteri Perburuhan Palestina
Dia juga menyebutkan, sejumlah kelebihan Jumhur, di antaranya pernah jadi pejabat dan aktivis pejuang. Untuk itu, Ketua Umum APINDO itu berharap, kepemimpinan Jumhur akan meningkatkan kualitas KSPSI.
"Mari kita berjuang agar hukum perburuhan industrialisasi lebih sehat dan adil," ucap Anton.
Dia menegaskan, Apindo tidak keberatan merundingkan masalah upah. Namun, dia juga mengingatkan hampir separo penduduk Indonesia masih belum mampu membayar iuran BPJS.
Untuk itu, Anton Supit mengajak KSPSI meningkatkan aksi-aksi patriotisme, berkolaborasi dengan dunia usaha, mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya percaya Jumhur Hidayat bisa membawa kemitraan hubungan indistrialisasi yang harmonis," kata Anton Supit.
Di bagian lain, Ketua Kadin Arsyad Rasjid dalam sambutannya, yang disampaikan secara virtual menyatakan, menurunnya proyeksi ekonomi global pada 2023. Dari 3,5 persen menjadi 2,9 persen, memaksa dunia usaha melakukan efisiensi dan adaptasi.
Diakui Ketua Umum Kadin, tantangan itu tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri. Untuk itu, lanjutnya, perlu diperkuat kolaborasi dan kemitraan di antara seluruh stakesholder, pengusaha, buruh, serta pemerintah.
"Kadin ajak KSPSI untuk terus meningkatkan kolaboratif dan solidaritas buruh dan pengusaha," tegas Arsyad.
Sementata, Ketua Umum KSPSI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, banyak agenda yang harus diselesaikan serikat pekerja. Dia menunjuk fenomena ojek online, yang menyerap jutaan tenaga kerja dan memproduksi ratusan triliun rupiah.
"Harusnya Omnibus masukkan itu," kata Jumhur. Rakernas I KSPSI itu diikuti 245 peserta dari 31 provinsi di Tanah Air.
Rakernas akan berlangsung hingga Minggu (26/2/2023) dan diharapkan menghasilkan rekomendasi atas berbagai masalah perburuhan. ***
Artikel Terkait
KSPSI Bentuk DESK JAMSOS, Agar Uang Buruh Tidak Dirampok
Menaker Ajak KSPSI Turut Tingkatkan Kompetensi SDM
Penggerak Ekonomi Mikro, Masyarakat Diimbau Berbelanja di Festival UMKM dan Ekraf Kadin