SUARAKARYA.ID: Wali Kota Solo, Gibnran Rakabuming Raka bakal menata pemukiman di bantaran sungai Bengawan Solo, untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Seperti yang terjadi Kamis-Jumat (16-17/2/2023) kemarin.
"Ada beberapa bangunan di bantaran atau yang ada di dalam parapet, harusnya tidak boleh. Tapi nanti akan kita tindaklanjuti," jelas Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (21/2/2023).
Selain menata pemukiman, Gibran juga menyebut akan membuat embung penampung air. Tapi untuk titik pembuatan embung, dirinya belum menentukan berada di mana.
Baca Juga: Gibran Ingatkan Pengunjung Masjid Zayed Solo, Jangan Bawa Tikar
"Iya itu kan masukan dari Pak Rudy (Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo). Makanya nanti kita tindaklanjuti, lahannya ya dicari dulu," jelasnya lagi.
Terkait penataan pemukiman di kawasan bantaran sungai, Gibran mengatakan Pemkot Solo saat ini juga tengah gencar untuk mengurangi kawasan kumuh. Seperti di Mojo, Sangkrah, serta Semanggi. Ketiga daerah tersebut juga sering terkena banjir.
"Kami juga sudah koordinasi dan diskusi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) . Segera kami tindaklanjuti," katanya.
Baca Juga: Lirik Lagu Aku Tak Mau Di Madu, Pulangkan Saja ke Rumah Orang Tuaku, Elvi Sukaesih
Dirinya mengakui jika saat ini di Kota Solo masih banyak pemukiman di bantaran sungai. Karena Solo merupakan kota yang padat.
"Solusinya kalau di Solo, ya dengan hunian verttikal. Kami mulai dari Kelurahan Mojo, Pasarkliwon," katanya lagi.
Terkait peringatan dini untuk mengurangi dampak banjir, Gibran akan melakukan langkah-langkah seperti pemasangan CCTV di bantaran sungai dan pintu air.
Sebelumnya, Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama menyebut banjir yang terjadi di Kota Solo kemarin salah satu penyebabnya adalah banyaknya hunian liar di bantaran sungai.
Artikel Terkait
Solo dan Sukoharjo Tetapkan Tanggap Darurat Banjir, BNPB Salurkan Bantuan
BBWSBS Sebut Banjir Solo Karena Intensitas Hujan Tinggi
DPR RI Pasok Tiga Truk Bantuan Korban Bencana Banjir Sumbawa