SUARAKARYA.ID:
Parlemen merespon positif inisiasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (
BPOM RI) saat menggelar Open House Expo, Sistem Pengawasan Life Cyle Produk Obat dan Makanan.
Terobosan edukasi
BPOM kepada siswa sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan mahasiswa dilakukan di awal tahun 2023 juga menjadi rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-22
BPOM selama dua hari, 12-13 Januari 2023, di Komplek Kantor Pusat
BPOM, Percetakan Negara, Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung dua hari itu melibatkan siswa-siswi SMA dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta, serta
stakeholders BPOM, seperti
pelaku usaha skala besar, Menengah, UMKM, penelitii, DPR, dan media.
Pada hari pertama, kegiatan diikuti oleh sekitar 260 peserta. Peserta pelajar sebanyak 155 orang yang berasal dari SMAN 68, MAN 4, SMA Al-Izhar, dan Jakarta Islamic School.
Memasuki hari kedua, open house diikuti 299 peserta dan melibatkan sejumlah influencer, seperti Fuji dan Thariq Halilintar serta dihadiri Pimpinan dan Anggota Komisi IX DPR RI, yakni Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena dan Anggota Komisi XI Irma Suryani Chaniago.
Wakil Ketua
Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik kegiatan Open House Expo
BPOM.
"Cara itu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang business process dan sistem pengawasan life cyle produk obat maupun makanan. Selain itu menjadi komitmen keterbukaan informasi kinerja
BPOM di mata masyarakat," ujar
Melki Laka Lena kepada
suarakarya.id di lokasi pameran.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI/Fraksi Partai Golkar Melki Laka Lena (kedua kiri) bersama Kepala BPOM Penny Lukito dan beberapa pelaku usaha, salah satunya Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat bersama-sama mengunjungi booth dari dekat Open House Expo ,Sistem Pengawasan Life Cyle Produk Obat dan Makanan (AG Sofyan )
Terutama lagi, kata politisi Beringin ini,
BPOM sudah membuat acara smart dengan mengundang para pelajar dari SMA dan mahasiswa menjadikan mereka bagian dari kerja dan kinerja
BPOM.
"Mereka sebagai konsumen yang mengkonsumsi makanan, minuman, dan memakai kosmetik jadi banyak tahu proses kerja
BPOM. Dan
BPOM bekerja cukup bagus. Adanya expo ini mempertemukan dunia usaha, masyarakat yang untuk event ini diwakili pelajar dan mahasiswa serta memupuk tanggung jawab bersama dengan pemerintah," katanya," ujar Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.
Melky menyebut
BPOM juga telah membangun ekosistem kefarmasian, jamu, makanan, dan minuman di Indonesia. Upaya itu sebaiknya diteruskan menjadi kegiatan terjadwal rutin, kontinyu, dan berkesinambungan. Dibagi dalam beberapa sesi menjangkau daerah lain di beberapa wilayah Nusantara.
"Cakupan wilayah Indonesia cukup luas. Saya harap
BPOM bisa menggelar ke daerah lain. Bisa dibagi tempatnya menjadi bagian barat, timur dan tengah. Difokuskan untuk edukasi kepada semua lapisan masyarakat selain pelajar dan mahasiswa juga kelompok masyarakat lainnya. Sehingga informasi dan edukasi bisa cukup merata ke daerah," ungkap Wakil Rakyat dari Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II ini.
Kerja jemput bola yang dilakukan
BPOM bisa mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut mengawal dan mengawasi kerja
BPOM. Apakah kerja lembaga negara ini objektif, mandiri, imparsial dan tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang mereka awasi. Yakni
pelaku usaha di bidang pangan, obat-obatan, dan kosmetika.
"Dengan menggandeng pihak industri untuk turut serta dalam kegiatan tersebut bentuk sinergi swasta dan pemerintah dalam hal ini
BPOM bisa dekat dengan siapa saja," katanya.
Dalam konteks ini, Melki menegaskan relasi
BPOM dengan stakeholdersnya tidak akan masalah ketika mereka berpartisipasi dalam mendukung edukasi kepada masyarakat.
Legislator Golkar ini meyakini kinerja
BPOM tetap berjalan on the right track karena memiliki regulasi pengawasan yang kuat.
"
BPOM kerja mirip Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Petugas
BPOM bekerja turun ke lapangan ke toko, pasar, pabrik bahkan ke usaha rumahan untuk mengambil sampel. Itu bentuk independensi
BPOM. Kerja dan penindakan
BPOM relatif terukur sistematis, sudah lebih bagus dan progres," ungkap Alumni Ilmu Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini
Kegiatan itu sangat penting untuk edukasi kepada masyarakat menjadi lebih cerdas. Terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang juga harus memahami proses produksi makanan dan minuman, obat serta kosmetika.
Menurut Irma, selayaknya pelajar dapat lebih memahami tentang proses produksi dan peredaran obat, makanan maupun kosmetika.
"Sebagai konsumen, para pelajar dapat menyaksikan langsung pengolahan makanan dengan teknologi modern. Bahkan bisa mengetahui kandungan bahan baku makanan yang biasa mereka beli di pasaran," ungkapnya.
Srikandi Partai Nasdem ini meminta
BPOM agar mengagendakan kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dan berkala. Tidak hanya setahun sekali tetapi juga bisa setiap enam bulan sekali di tempat dan di kota yang berbeda.
"Perlu dilakukan rutin setiap tahun atau enam bulan. Jangan hanya digelar di Jakarta tetapi bisa juga mengundang siswa dan mahasiswa dari SMA dan perguruan tinggi dari daerah. Jangkauannya jadi lebih luas. Saya meyakini banyak lagi anggota masyarakat lain, ingin mengetahui dan memahami tentang pentingnya proses produksi dan pengawasan
BPOM," ungkapnya.
Dengan didukung dengan mitra kerjsnya,
BPOM dapat melakukan kegiatan tersebut lebih efektif.
Karena, kata Irma,
BPOM juga dibutuhkan pihak industri untuk menunjung tugas, pokok, dan fungsinya (Tupoksi). Saling sinergi bersama antara pemerintah dan dunia usaha demi mengedukasi masyarakat.
"
BPOM juga bisa mendapat dukungan dari stakeholders-nya untuk bekerja sama saling membantu. Karena mereka juga punya tanggung jawab kepada masyarakat. Meskipun kegiatan ini baru dilakukan, tetapi sudah mengedukasi masyarakat jadi lebih baik," tutur Irma.
Salah satu bentuk tanggung jawab mengedukasi kepada konsumennya, PT Industri Jamu dan Farmasi
SidoMuncul Tbk juga turut serta dalam expo tersebut.
Stan pameran
SidoMuncul menampilkan sejumlah bahan baku jamu dari bahan rempah-rempah alami, sehingga bisa terungkap proses dari hulu hingga hilir.
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat menunjukkan beberapa penghargaan SidoMuncul kepada para milenial yang diwakili pelajar SMA yang mengikuti Open House Edukasi BPOM (AG Sofyan )
"Saya senang
BPOM itu bisa memiliki ide membuat acara ini. Karena acara ini adalah acara edukasi cerdas untuk terus memperkenalkan kepada masyarakat, dimulai dari pelajar hingga mahasiswa apa saja yang dikerjakan
BPOM selama ini. Jadi mereka tahu dan paham oh ini to kerjanya," ungkap Irwan kepada wartawan.
Kegiatan ini, katanya, juga sebagai salah satu langkah sinergi BPOM dengan tiga pilar pengawasan yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Baca Juga: Irwan Hidayat Pastikan Tolak Angin SidoMuncul Bebas Kandungan Etilen Glikol & Dietilen Glikol: Patuhi Regulasi
“Saya rasa sudah tepat BPOM bersinergi dengan kementerian atau lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, peneliti dan media, serta parlemen sebagai counterpart-nya untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa melalui obat, jamu, dan makanan aman,” ucapnya.
Irwan menyatakan akan terus mendukung upaya BPOM terus mengembangkan kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) bagi stakeholder dan masyarakat.
"KIE dilaksanakan tidak hanya sebagai sarana peningkatan literasi dan pengetahuan, tetapi juga penyamaan persepsi dan pemahaman berbagai pihak tentang fungsi pengawasan obat dan makanan di Indonesia," ungkap Irwan yang juga dikenal sebagai influencer ini.
Baca Juga: Irwan Hidayat Sebut SidoMuncul Komit Gunakan EBT: Dukung Pemerintah Kurangi Emisi Karbon
Irwan meyakini dari ide edukasi ini, akhirnya membuat
BPOM semakin dipercaya masyarakat.
"Saya juga lihat sendiri, ada kunjungan
Komisi IX DPR RI. Ada Pak Melki selaku Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR RI dan saya ketemu ikut ngomong. Ya saya senang. Artinya ada perhatian dari legislatif untuk meninjau mitra kerjanya dan juga bagian kerjanya ikut mengawasi kerja
BPOM, apakah sudah bener sesuai Undang-undang," urai Irwan.
Patuhi Regulasi
Dari sisi dirinya sebagai
pelaku usaha besar dengan digelarnya pameran itu, kata Irwan, mahasiswa dan siswa sekolah dapat pengetahuan tentang bagaimana sejarah
SidoMuncul dibangun dari usaha rumahan oleh Omanya, Ny Rakhmat Sulistio dari Yogya lalu pindah ke Semarang dan dilanjutkan oleh papi dan maminya, tak lain adalah Jahja dan Desy Hidayat.
Kemudian dikembangkan penuh inovasi oleh dirinya bersama 4 saudara kandungnya, yakni J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat ini
"Pameran ini meningkatkan awarness dan kepercayaan masyarakat. Para pelaku industri dapat menampilkan keunggulan produknya. Menerangkan sejarah dan perkembangan
SidoMuncul. Proses pembuatan dari bahan baku hingga jadi produk unggulan. Semua itu dapat dilihat langsung di stan pameran," kata Irwan dihadapan puluhan siswa dan mahasiswa yang mengunjungi stan
SidoMuncul di acara itu.
Lewat pameran itu pula,
SidoMuncul telah memamerkan rekam jejak perusahaan jamu dan farmasi terbesar dan termodern ini, dari sejarah, alat-alat produksi yang menunjang sterilisasi produk, hingga seluruh produk jamu hasil pabrikan
SidoMuncul.
"Melalui pameran tersebut,
SidoMuncul dapat menunjukkan rangkaian dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi, serta hasil produknya. Hal ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaku industri yang produknya dipamerkan, seperti
SidoMuncul ini," jelas peraih Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini.
Untuk mendukung produksinya, Irwan membeberkan,
SidoMuncul telah mengikuti sesuai regulasi bahkan melampaui aturan dari regulator. Produk jamu dan obat herbal buatan
SidoMuncul menggunakan alat mesin berteknologi modern.
Kepala BPOM RI, Pimpinan Komisi IX DPR RI, pelaku usaha, influencer, para siswa SMA dan mahasiswa peserta Open House Expo, Sistem Pengawasan Life Cyle Produk Obat dan Makanan berfoto bersama di taman dengan patung yang bermakna visi dan misi BPOM (AG Sofyan )
Dari langkah ini,
SidoMuncul mampu bersaing dengan reputasi terpercaya di industri jamu dan farmasi di Indonesia.
"
SidoMuncul mampu bersaing dengan reputasi baik di industri jamu di Indonesia. Produknya digemari dan dapat dengan mudah dibeli masyarakat Indonesia hingga dipasarkan keluar negeri," ucap arsitek kemajuan besar
SidoMuncul ini.
Untuk menuju goal tersebut, produksi
SidoMuncul telah melewati rangkaian proses panjang. Didukung dengan teknologi mutakhir untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan kehalalannya.
Dijelaskan Irwan, setiap produk
SidoMuncul harus melewati enam tes. Yaitu pestisida, pupuk, logam berat, bebas cemaran aflatoxin. Hingga bebas DNA babi karena
SidoMuncul sudah mendapatkan sertifikat MUI dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Irwan juga berharap, kegiatan pameran
BPOM tersebut bisa rutin digelar setiap tahun. Digelar di arena pameran yang lebih besar. Sehingga dapat menarik perhatian lebih banyak masyarakat untuk bisa menyaksikan, mengetahui, dan memahami life cyle produk obat, jamu, mamin, dan kosmetika.
"Masyakarat dapat melihat proses produksi yang diolah secara baik dan melewati uji klinis. Pameran obat, makanan, kosmetika di tempatkan di acara yang lebih besar. Juga dapat mengajak
pelaku usaha kecil dan UMKM," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala
BPOM RI, Penny Lukito mengajak generasi muda untuk melek wawasan mengenai pengawasan obat dan makanan. Mulai dari pengembangan hingga menjadi produk aman dan bermutu.
"Siswa sekolah sebagai konsumen sekaligus generasi muda penerus bangsa diharapkan mendapat pengetahuan baru. Mendapt lngalaman menyenangkan, serta menjadi duta penyebaran informasi positif tentang
BPOM, juga obat dan makanan,"terangnya. ***
Artikel Terkait
Irwan: Jasa Gus Dur Sangat Fundamental Menghilangkan Diskriminasi, Tak Hanya Diskriminasi Etnis
Banggakan Produk Lokal Jadi Kampiun Dunia, Irwan Hidayat Raih Lifetime Achievement Award IBF 2022
Bantu Operasi Sumbing Bibir Gratis Pontianak, Irwan Hidayat Sebut SidoMuncul Pikirkan Biaya Hidup Pasien
Lima Kali Raih Penghargaan Industri Hijau Bukti Konsistensi SidoMuncul Efisienkan Sumber Daya Berkelanjutan
Lagi-lagi Berbagi Korban Gempa Cianjur Kedua Kali: SidoMuncul juga Dihadiahi SDGs Action Award Bappenas