Lirik Lagu Masih Ada Waktu - Ebiet G. Ade ...Tentu Ada Hikmah yang Harus Kita Petik

- Selasa, 20 September 2022 | 12:08 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

SUARAKARYA.ID: Lagu "Masih Ada Waktu" yang dilantunkan Ebiet G. Ade dirilis pertama kali tahun 1988.

Lagu "Masih Ada Waktu" menjadi semacam introspeksi diri atas peristiwa kecelakaan tabrakan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober 1988. Kecelakaan itu mengakibatkan 153 orang tewas dan 300 orang luka-luka.

Sebagian Lagu karya pria kelahiran tanggal 21 April 1955 di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah itu memang mengisahkan atau renungan dari terjadinya suatu musibah atau bencana.

Baca Juga: Lirik Lagu Untuk Kita Renungkan - Ebiet G. Ade ...Kita Mesti Telanjang dan Benar-benar Bersih

Sebelumnya Ebiet menulis "Berita kepada Kawan" di bulan Juni 1978 setelah bencana gas beracun di Dataran Tinggi Dieng. Pada tahun 1981, ia menulis "Sebuah Tragedi 1981" mengenai tenggelamnya KMP Tampomas II di Kepulauan Masalembu. Setelah letusan Gunung Galunggung pada 1982, ia menulis "Untuk Kita Renungkan".

Mendengar musik karya Ebiet G Ade, kita seperti mendengarkan bait  puisi. lirik lagu karya Ebiet G. Ade yang memiliki nama lengkap Haji Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far itu tidak sekadar baris kata-kata, tapi lebih mirip puisi yang dimusikalisasikan.

Berikut ini lirik lagu "Masih Ada Waktu" - Ebiet G. Ade :

Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Hoo..oo..du..du...du..ouoo...ouoo

Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang tertimbun tanah
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun di lalang kepada bintang gemintang

Kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng semuanya terdiam semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud mumpung kita masih diberi waktu

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun di lalang kepada bintang gemintang

Kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng semuanya terdiam semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud mumpung kita masih diberi waktu.

Hoo..oo..du..du...du..ouoo...ouoo .***

Halaman:

Editor: Dwi Putro Agus Asianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gamelan Alat Musik Tradisional Dari Jawa Tengah

Jumat, 31 Maret 2023 | 15:37 WIB

Pantun Bambu Alat Tradisional Dari Banten

Jumat, 31 Maret 2023 | 14:36 WIB

Bende Alat Musik Tradisional Dari Lampung

Jumat, 31 Maret 2023 | 14:14 WIB

Doll Alat Musik Tradisional Dari Bengkulu

Jumat, 31 Maret 2023 | 11:31 WIB

Serangko Alat Musik Tradisional Dari Jambi

Jumat, 31 Maret 2023 | 11:10 WIB

Saluang Alat Musik Tradisional Dari Sumatra Barat

Jumat, 31 Maret 2023 | 10:28 WIB

Aramba Alat Musik Tradisional Dari Sumatra Utara

Jumat, 31 Maret 2023 | 10:09 WIB

Sarune Kale Alat Musik Tradisional Dari Aceh

Jumat, 31 Maret 2023 | 09:49 WIB

Keso Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Selatan

Jumat, 31 Maret 2023 | 08:49 WIB

Bakamla RI Selamatkan Nelayan di Selat Makassar

Jumat, 31 Maret 2023 | 06:05 WIB
X