SUARAKARYA.ID: Selembar Ulos (Batak) Saput atau Ulos Holong yang jika di-Indonesia-kan sebagai seledang menjadi salah satu "kunci" penting terbongkar kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Apa benar begitu ya? Tentu saja ya, karena untuk membungkuskan Ulos ke jenazah peti harus dibuka lagi. Lagi, kehadiran Ulos Saput/Holong mengiringi perjalanan hidup orang Batak.
Tatkala Brigadir J tewas ditembak kemudian peti jenazah Brigadir Yoshua dibawa dari Jakarta menuju Sungai Bahar, Jambi, tempat tinggal orangtuanya, belumlah dikenakan Ulos Saput/Holong ke jenazahnya dari Tulang atau Pamannya. Selain karena tewasnya secara tidak wajar, kematiannya juga tidak diketahui orangtua maupun kerabatnya, termasuk Pamannya tentu saja.
Dalam kondisi demikian, pemakaman yang mau dilangsungkan tidaklah sesuai mekanisme adat orang Batak Toba. Sebagaimana lazimnya orang Batak, Ulos Saput tersebut dikenakan atau diuloskan oleh Tulang atau Paman almarhum untuk bungkus jenazah Bere-nya (Brigadir J) sebelum peti jenazah ditutup.
Maka ayah dan ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, pun meminta petugas Kepolisian yang mengantarkan jenazah agar dibuka petinya. Sempat terjadi perdebatan sengit. Pengantar jenazah menolak membuka peti yang sudah ditutup rapat itu. Sampai Rosti Simanjuntak menangis pilu. Dia kemudian menangis/mangandung pilu sampai warga yang berdatangan tak kuasa menahan air mata.
"Ito (Tulangnya Brigadir J) uloshonma Ito Ulos Holongmi asa unang ngalian daging ni Beremon," tangis Rosti Simanjuntak terisak-isak.
Baca Juga: Senandung Pilu Rosti Simanjuntak, Ibunda Brigadir Yoshua Hutabarat Alias Brigadir J
Sebagaimana kita dengar belakangan kematian dari Brigadir Yoshua penuh tragedi, misteri bahkan kebohongan dari banyak oknum polisi. Simpang-siur kebenaran dari wafatnya si pemuda Batak ganteng yang ajudan seorang jenderal berpengaruh di institusinya itu.
Artikel Terkait
Dr Anwar Husin SH MM Optimis Terbongkar Tuntas Kasus Tewasnya Brigadir J Di Tangan Timsus Polri
Kasus Kematian Brigadir Joshua, Timsus Alami Kesulitan Hingga Dapat Informasi Intelkam Polri
Ketua Timsus Komjen Agung Budi Maryoto Akui Sempat Kesulitan Usut Kasusnya, 31 Personil Diproses Lebih Lanjut
Tim Khusus Bagi Lima Klaster dalam Penghilangan Barang Bukti Kasus Pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Sambo
Saor Siagian dan Kamarudin Simanjuntak Berharap Timsus Tetapkan Lagi Tersangka Baru