JAKARTA: Sebanyak 600 orang wisatawan mancanegara beruntung menikmati lantai baru Museum Wayang di Kota Tua Jakarta. Mereka juga menikmati display (tata pamer) baru yang memajang koleksi unggulan Wayang Intan, wayang kulit Bali dan Banjarmasin di lantai bawah.
"Lantai museum sejak awal Desember ini sudah diganti dengan vinyl. Sebab lantai lama dari ubin sudah rusak," kata Sumardi S.Sos, Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang UP Museum Seni, kepada suarakarya.id, Rabu (11/12/2019).
Menurut Sumardi selama tahun 2019 ini Museum Wayang dua kali dikunjungi penumpang kapal pesiar. Yang pertama pada 30 April 2019 sebanyak 120 orang wisman dari Australia mengunjungi museum ini bahkan menonton pergelaran wayang kulit sampai selesai. Mereka penumpang kapal pesiar Coral Adventure yang sedang menjelajah perairan Indonesia 19 hari dari Singapura ke Darwin, Australia.
Yang kedua pada tanggal 6 dan 7 Desember 2019 total 600 orang wisman terbanyak dari Amerika Serikat. Sedangkan lainnya dari Malaysia, Australia, Belanda, Jepang dan China.
"Yang lebih tahu soal wisman itu Pak Hari dari pihak travel, Pak," kata Sumardi.
Sementara Hari, dari Wahana Travel & Tour Agency mengakui tahun ini untuk kedua kalinya dia membawa wisatawan ke Museum Wayang.
Kali ini wisatawannya kebanyakan dari Amerika Serikat dan sisanya dari negara negara lain. Mereka ikut kapal pesiar Viking Orion dalam pelayaran South Pacific Sojourn selama 28 hari dari Bangkok ke Sydney. " Semua yang turun di Jakarta 1.200 orang. Tetapi yang ke Museum Wayang hanya 600 orang," kata Hari. Kapalnya dari Tanjung Priok Jakarta meneruskan pelayarannya ke Semarang, Surabaya, Bali, Pulau Komodo- Darwin, Brisbane dan berakhir di Sydney.
Menurut Hari ketika di Museum Wayang pemandu wisata Danang sempat memperagakan tari wayang orang yang mengesankan para wasatawan. "Mereka sangat terkesan dengan Kota Jakarta dan museum museumnya. Tentu saja terkesan dengan Museum Wayang ," tambahnya.
Mengenai lantai Museum Wayang yang sebelumnya banyak legok atau cekung, Sumardi menjelaskan pengebabnya sudah tua. Karena itu oleh pihak Satpras dikonservasi.
Arkeolog tim ahli BCB Candrian Attahiyat menjelaskan lantai museum itu hasil perbaikan tahun 2000 berupa ubin terrakota. Dengan demikian tak perlu dipertahankan dan dapat ditumpangi material lain. Karena itu sekarang sudah dilapis vinyl.
Waktu pergelaran wayang golek Minggu 8 Desember yl pengunjungnya 1.093 orang termasuk 81 orang Wisman, antara lain dari China, Inggeris, Singapura dan Belanda.
Sementara Sabtu (7/12) hanya 655 orang termasuk 206 orang wisman terbesar dari Amerika Serikat 167 orang. Pengunjung hari Jumat (6/12) dari lebih 600 orang terbanyak justru wisatawan manca negara yang mencapai 500 orang terbanyak dari Amerika 490 orang. ***