SUARAKARYA.ID: Saat Imlek, hidangan Yu Sheng jadi salah satu menu yang disajikan keluarga Tionghoa di Tanah Air.
Berbahan utama ikan, Yu Sheng merupakan kuliner yang populer tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara saat Imlek. Hidangan ini bermakna keberkahan dan kemakmuran.
Muasal hidangan Yu Sheng, seperti dikutip dari situs web Butterkicap, berasal dari mitologi China tentang Dewi Nuwa berkaitan dengan mula kehidupan manusia di dunia.
Baca Juga: Menpora Amali Secepatnya Koordinasi PSSI: Cari Solusi Terbaik Liga 2 dan 3 Kembali Bergulir
Hidangan Yu Sheng dikenal di kawasan Asia Tenggara berawal dari Loke Ching Fatt, imigran asal Tiongkok. Pada tahun 1920 dia tiba di Malaya.
Di sini dia berbisnis jamuan makanan China untuk pernikahan dan berbagai acara lainnya. Dalam berbisnis makanan, Loke Ching Fatt menggunakan lebih dari 30 bahan untuk hidangan Yu Sheng dalam tradisi Kanton, Teochew, dan Hokkien.
Bahan untuk membuat Yu Sheng, terdiri atas campuran acar sayuran, ikan mentah, dengan saus dan bumbu lainnya.
Baca Juga: Pekerjaan yang Cocok untuk Zodiak Sagitarius
Hidangan Yu Sheng yang disajikan Loke Ching Fatt memperkaya khasanah kuliner di Asia Tenggara yang dimulai dari Malaya.
Artikel Terkait
18 Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek, Hindari Mengenakan Baju Putih atau Hitam
Perayaan Imlek di Solo Tahun Ini Lebih Meriah, Ribuan Lampion Kembali Dipasang
Grebeg Sudiro, Simbol Akulturasi Jawa dan Tionghoa di Solo Jelang Imlek