SUARAKARYA.ID: Pengadaan Ultrasonografis medis (USG) untuk cek kehamilan dan kandungan di tingkat Puskesmas yang ada di seluruh Indonesia, sangat strategis untuk mencegah stunting.
Penggunaan USG di Puskesmas merupakan transformasi layanan kesehatan. Yang dilakukan pemetintah, dalam upaya untuk mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
Hal itu disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat mengecek penggunaan USG, di Puskesmas Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (12/1/2023).
Kunjugan Menko PMK ke Puskesmas Unter Iwes, didampingi Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, mengecek pemanfaatan bantuan alat USG. Yang digunakan untuk mendeteksi keadaan janin para ibu hamil.
Dia juga melihat proses pengecekan kandungan oleh tenaga kesehatan. "Saya sudah saksikan dokternya sangat terampil dalam menggunakan USG dan ternyata manfaatnya sangat besar," kata Menjo PMK.
Karena, imbuhnya, sebelum ada USG di sini pengecekan ibu hamil manual. "Hanya diraba-raba dan diperkirakan," ucapnya.
Kedatangan Menjo PMK ke Puskesmas Unter Iwes di luar agenda di Sumbawa. Saat itu, dia dalam perjalanan dari RS SMA Muhammadiyah Unggulan dan RS Surya Medika PKU Muhammadiyah.
Semestinya, kunjungan berikutnya ke pesisir Desa Labuhan untuk mengecek stunting dan kemiskinan ekstrem.
Menko PMK mengatakan, adanya USG di Puskesmas sangat bermanfaat untuk mencegah stunting sampai tingkat desa. Dengan adanya USG yang dikirim ke setiap Puskesmas, bisa mengecek dini potensi janin stunting, yang ada di kandungan ibu dan juga pemberian intervensi yang diperlukan.
"Kalau sekarang ada USG sudah bisa dideteksi betul kondisinya, panjangnya, diameter kepalanya. Dan, kemudian bisa diambil kesimpulan apakah janin itu punya potensi gagal tumbuh atau stunting. Sehingga, sebelum dillahirkan bisa diintervensi melalui ibunya dengan asupan gizi diperlukan," jelasnya.
Dengan adanya pengecekan kandungan di Puskesmas, lanjut Menko PMK, potensi stunting bisa dihindari dan pemberian intervensi gizi sejak dini bisa dilakukan.
"Peluang untuk menghindari stunting ketika masih berada di rahim itu sampai 7 persen. Ini terobosan yang bagus dari pemerintah dan ini dari arahan Presiden Joko Widodo," ujarnya.***
Artikel Terkait
Layanan USG 4D hingga Rontgen Gigi, Klinik Ini Bakal Dibanjiri Pasien
Tim Tabur Tangkap HA Buronan Terkait Pembangunan Puskesmas
Menko PMK Minta Jambi Fokus Percepat Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting