"Pentahelik menjadi sesuatu yang nyata bukan lagi berupa wacana. Salah satunya kegiatan yang dilaksanakan oleh DRRC sekaligus juga melakukan pemetaan kebencanaan, itu juga menarik. Jadi daerah-daerah yang potensinya tinggi bisa mempersiapkan untuk menghadapi sendiri untuk menghadapi risiko. Dengan ini atas nama UI saya ucapkan terima kasih yang diberikan kepada kami, jarang-jarang momen (Appreciation Day) seperti ini. Memang momennya tepat, ada pandemi,ada pemulihan kemudian ada prospek kita harus bertahan dari ketidakpastian ekonomi.” tambah Prof. Arkun.
Baca Juga: Aturan Jalan Berbayar masih Digodog DPRD bersama Dishub DKI
Appreciation Day ini diadakan bukan hanya untuk internal UI yang terlibat dalam Kedaireka Matching Fund, melainkan juga kepada lembaga non UI seperti Kemendikbudristek dan Kemenparekraf sendiri selaku mitra dalam pelaksanaannya. Bahkan dalam pelaksanaan di lapangan tim UI didampingi langsung oleh tim dari Kemenparekraf khususnya dari Direktorat Manajemen Krisis Kemenparekraf RI. Dalam kesempatan berharga ini hadir secara langsung, Menparekraf Sandiaga Uno dan penghargaannya pun diberikan langsung oleh rektor UI.
“Di Desa Wisata Situs Gunung Padang, kita berikan pelatihan CHSE dan saat gempa saya mendapat kabar ada dari kadis memberikan informasi bahwa mereka mengapresiasi pelatihan yang telah kita berikan. Ternyata tidak kerusakan, tidak ada korban jiwa di Desa Wisata Situs Gunung Padang. Hanya kerusakan kecil di tempat welcoming of visitor di bawah 5%. Jadi kesiapsiagaan ini tentunya harus kita terus tingkatkan, kolaborasikan dengan UI yang memiliki segudang excellent, best of the best of academic, peneliti bagaimana kita terus meningkatkan resiliensi.” ungkap Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno yang akrab disapa Mas Menteri juga menambahkan bahwa basanya yang indah-indah itu rawan dengan bencana. misalnya rantopani ternyata dengan erupsi Gunung Semeru ini juga terdampak. Bagaimana kita bergerak cepat turun memberikan bantuan seperti yang terjadi di Lumajang. Bencana itu bisa datang kapan saja, musibah itu datang tidak bisa direncanakan. Kita terus siap siaga terhadap potensi maupun musibah. Potensi pariwisata di Indonesia berbanding lurus dengan nature and culture. kita sudah keliling desa wisata. Alhamdulillah 2022 bisa pulih lebih cepat dan kuat. Di sisi lain di balik culture and culture kita memiliki potensi kebencanaan yang tinggi tutur Mas Menteri.***
Artikel Terkait
UI – BSI Perkuat Penanganan Gawat Darurat dalam Kampus
Sepanjang Tahun 2022, Pegiat Klinik Digital UI Lakukan Pengabdian ke Masyarakat
Pariwisata Indonesia Terdongkrak, Mitigasi Bencana di Desa Wisata Sukses Dikembangkan Bersama UI