SUARAKARYA.ID: Gempa Cianjur, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin didampingi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan santunan secara simbolis kepada ahli waris korban meninggal akibat gempa
Santunan untuk korban gempa Cianjur yang meninggal dunia tersebut, diserahkan kepada 478 ahli waris masing-masing Rp15 juta, totalnya mencapai Rp7,17 miliar.
Seremoni penyerahan santunan untuk korban gempa Cianjur itu, dilakukan di Kampung Lanjung, Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023).
Baca Juga: Kekerasan Seksual, MA Tolak Gugatan Kasasi Terpidana HW, Menteri PPPA Tak Ada Toleransi bagi Pelaku
Pada kesempatan itu, Mensos mengimbau kepada ahli waris, agar menggunakan santunan sesuai dengan kebutuhan dan dapat berhemat.
"Kalau misalkan kebutuhan makan kan bisa dipenuhi dari dapur umum.Jadi, tidak perlu mengadakan sendiri. Yang kedua bisa berhemat,” katanya.
Pada giatnya di lokasi pengungsian Jagaraksa, Warungkondang, Cianjur, Mensos meninjau langsung proses penyaluran santunan. Santunan disalurkan dengan metode cash transfer, masyarakat dibuatkan rekening tabungan dan ATM untuk mengambil dana.
Kemensos sendiri menyiapkan petugas untuk melakukan verifikasi data penerima santunan. Proses pengambilan santunan berjalan kondusif.
Masyarakat yang datang dapat langsung membuka rekening tabungan dibantu petugas bank dan langsung mengambil uang melalui ATM keliling. Yang disediakan di lokasi Lapangan Jagaraksa Warungkondang.
Meskipun mendapatkan bantuan dari pemerintah, Mensos berharap masyarakat bisa berdaya dan mendapatkan penghasilan walaupun tinggal di pengungsian. “Makanya, di sini beberapa kita ajarkan bagaimana mereka bisa mencari nafkah melalui dapur kreasi,” ujarnya.
Tim Kementerian Sosial, lanjut Mensos, telah mengajarkan masyarakat agar mampu mandiri dan mengelola kebutuhan yang berhubungan dengan pengungsian secara swadaya. Upaya ini untuk mengantisipasi jika masa tanggap darurat tidak diperpanjang.
“Tagana (Taruna Siaga Bencana) harus melatih ibu-ibu warga sekitar untuk mereka bisa mandiri. Kita akan bantu untuk kebutuhannya, tapi mereka bisa kerjakan sendiri,” ujar Mensos.
Sejak gempa terjadi, Mensos telah menerjunkan 1.600 personel dari unit-uni teknis yang ada di Kemensos. Selain itu, sebanyak lebih dari 600 orang tagana juga disiagakan di lokasi pengungsian.
Tagana yang menjadi relawan di Cianjur dikerahkan dari berbagai wilayah di Indonesia. Seperti Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, dan daerah lainnya.
Sebelum mendampingi Wapres, Mensos sempat meninjau kondisi terkini masyarakat terdampak gempa di RT03 RW07 Kampung Gunung Lanjung Desa Cijendil Kecamatan Cugenang. Bersama dengan masyarakat dan Tagana, Mensos mendirikan tenda dan menyerahkan bantuan untuk pendirian dapur umum.
Saat ini, masyarakat masih tinggal di tenda darurat, yang didirikan dekat dengan rumah mereka. Melihat hal itu, Mensos berencana akan mendirikan hunian sementara yang akan dibangun secara gotong royong dengan tagana dan masyarakat. Dia berharap rencana ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Penyerahan santunan oleh Wapres merupakan kesempatan kedua. Santunan tahap I telah diserahkan Presiden RI pada 9 Desember 2022 lalu. Sama seperti tahap II, sebanyak 122 jiwa menerima santunan sebesar Rp15 juta, dengan total santunan senilai Rp1,8 miliar.***
Artikel Terkait
Meraih Berkah Akhir Tahun Kilang Kasim Gelar Doa Bersama Tokoh Lintas Agama dan Santunan Anak Yatim
Lelang Lukisan Penyandang Disabilitas, Mensos: Keterbatasan Bukan Halangan Berprestasi
Wapres dan Baznas Serahkan Bantuan Rekonstruksi untuk Pesantren Terdampak Gempa Cianjur