SUARAKARYA.ID: Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak 12 Oktober 2022 memiliki Taman Rempah dan informasi tentang kekayaan bumi Indonesia tersebut, termasuk sejarah dan prospeknya. Hal itu penting untuk memberikan pemahaman yang benar tentang wawasan rempah tersebut bagi generasi milenial.
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Paramita Jaya, Yiyok Trio Herlambang mengatakan itu di kantornya, Rabu (26/10/2022).
"Dengan peran dan kontribusi Museum Bahari memberikan informasi terkait sejarah perkembangan rempah, maka dapat menjadi pembelajaran tentang perlunya menjaga rempah sebagai kekayaan Indonesia sampai kapanpun," kata Yiyok.
Baca Juga: Berkat Event Menarik, Pengunjung Museum Bahari Meningkat, Agustus 2.900 Orang
Yiyok Trio Herlambang sendiri selaku Ketua AMI DKI Paramita Jaya mendapat tugas dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk meresmikan Taman Rempah tersebut bersama Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis Ari dengan kehadiran para Duta Rempah.
Menurut Yiyok Herlambang dengan mengetahui dan memahami rempah rempah yang dimiliki Indonesia, akan dapat menambah wawasan masyarakat, betapa penting dan berharganya rempah rempah yang bermanfaat tersebut.
"Bahkan rempah rempah ada yang harganya mengalahkan harga emas. Makanya rempah rempah juga dikenal dengan nama brown gold atau emas coklat," ujar Yiyok.
Baca Juga: Pameran Temporer di Museum Bahari, Pengunjung dapat Mendengarkan Suara Tanah yang Ritmis
Diingatkan kembali bagaimana besar manfaat rempah rempah atau brown gold tersebut bagi mereka yang hidup di negara subtropis yang beriklim dingin.
Karena itu sampai membuat bangsa bangsa Eropa dan Asia seperti dari Portugis, Spanyol, Belanda, Perancis, Inggris dan juga Jepang mendatangi Indonesia.
"Mereka tidak hanya melakukan perdagangan rempah rempah biasa, namun malah melakukan penjajahan," ujar Yiyok.
Baca Juga: Menara Syahbandar Museum Bahari Miring 2°30', Titik Nol Batavia Dipamerkan
Sementara itu Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Museum Bahari Devi Sihotang mengungkapkan, dalam bulan Oktober 2022 ini jumlah pengunjung museumnya memang meningkat.
Tercatat sampai 23 Oktober atau 20 hari buka, pengunjung Museum Bahari sudah mencapai 3.143 orang. Berarti tiap hari rata rata 157 orang.
Artikel Terkait
Menara Syahbandar Museum Bahari Miring 2°30', Titik Nol Batavia Dipamerkan
Pameran Temporer di Museum Bahari, Pengunjung dapat Mendengarkan Suara Tanah yang Ritmis
Berkat Event Menarik, Pengunjung Museum Bahari Meningkat, Agustus 2.900 Orang
Museum Arkeologi Onrust Telah Terdaftar di Kemendikbudristek, Meski Hujan Puluhan Pengunjung Berdatangan
Selama Pameran Batik Nitik, Pengunjung Museum Tekstil Meningkat Tiga Kali Lipat